Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Benda Misterius yang Terdampar di Pantai Seluruh Dunia

Kompas.com - 11/12/2023, 13:21 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sejak tahun 1980-an, para ilmuwan kelautan menggunakan serangkaian pelampung yang terstandarisasi, yang mengirimkan lokasi setiap beberapa jam.

Satu dekade yang lalu, ahli kelautan menggunakan data ini untuk membuat peta interaktif yang menunjukkan seberapa jauh puing-puing yang mengapung itu bisa bergerak.

Jika Anda mengetuk suatu titik di lautan, peta interaktif itu akan memberi tahu di mana suatu barang akan terdampar setelah berhari-hari, berminggu-minggu, dan berbulan-bulan. Misalnya, barang yang dijatuhkan di lepas pantai Jepang dapat mencapai pantai California, AS, setelah sekitar tiga tahun.

Namun terkadang, puing-puing itu sendiri membantu para ilmuwan memetakan arus laut.

Contoh paling terkenal dari adalah 29.000 kura-kura plastik, bebek, katak, dan berang-berang, yang dikenal sebagai Friendly Floatees, yang jatuh ke perairan Pasifik dari kapal Ever Laurel pada tahun 1992.

Ribuan mainan ini terus ditemukan lebih dari satu dekade kemudian sehingga memungkinkan para peneliti melacak kecepatan, lokasi, dan jangkauan arus laut.

Di Jepang, di tempat bola raksasa itu ditemukan, para peneliti juga menggunakan barang-barang apung itu untuk memetakan arus.

Shigeru Fujieda, seorang pakar dari Universitas Kagoshima mengatakan, barang-barang tersebut termasuk benda alami seperti batu apung dari gunung berapi bawah laut dan juga barang-barang bekas, seperti selongsong tinta alat pencetak, jarum suntik, bola golf, kartu nama dan botol minuman.

Dalam makalah yang diterbitkan awal bulan ini, Fujieda mengusulkan cara baru untuk melacak arus laut: korek gas plastik.

“Korek plastik adalah salah satu dari sedikit jenis sampah laut yang berisi asal muasalnya, karena tercetak info mengenai negara atau kota konsumennya,” tulisnya.

Terlebih lagi, korek plastik "bisa terapung-apung dalam waktu lama di laut karena bentuknya yang kokoh dan berongga. Korek plastik dapat dengan mudah ditemukan, diambil, dan dibawa di pantai, karena warnanya cerah dan ukurannya kecil".

Baca juga: Lansia Timbun Sampah 3 Ton di Rumah Selama 3 Tahun, Tetangga Lapor Tak Tahan Bau

Dalam studinya, Fujieda menganalisis 79.948 korek api dari pantai dan muara yang dikumpulkan di sepanjang Pasifik Utara, dari Jepang hingga Amerika, selama tujuh tahun.

Dengan metode ini, Fujieda dapat memetakan dan melacak aliran sampah laut di Asia dan Amerika, yang pada prinsipnya membuat negara-negara itu bisa lebih memahami dari mana asal polusi plastik dan sampah yang muncul di pantai.

Pada prinsipnya, informasi tersebut juga dapat membantu mengidentifikasi bagaimana spesies yang berpotensi invasif bisa melintasi lautan dengan menumpang puing-puing yang mengapung untuk menjajah wilayah baru di dunia.

Pada 2011, tsunami yang melanda Jepang menghanyutkan lima juta ton sampah ke laut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com