Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Dr Shena Philip Malam Jelang Tragedi 9/11, Misteri yang Tak Kunjung Terungkap

Kompas.com - 13/09/2023, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Fox News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Misteri kematian aneh Dr Sneha Anne Philip, yang terakhir kali terlihat sehari sebelum serangan teror gedung World Trade Center (WTC) kembali mengemuka.

Lebih dari satu dekade pengadilan banding telah memutuskan bahwa dokter di New York City itu hilang atau mungkin meninggal pada 10 September 2001, hampir bebarengan dengan tragedi 9/11.

Hilangnya wanita berusia 31 tahun ini mendapat perhatian dengan liputan berita dan episode tahun 2002 tentang "Unsolved Mysteries".

Baca juga: Pidato Peringatan 9/11 Biden di Alaska Penuh Pesan Serius

Pertanyaannya, apakah dia tewas dalam serangan itu? Apakah dia melarikan diri dengan identitas baru? Apakah ada seseorang yang lolos dari pembunuhan?

Sebuah pencarian di ListenNotes.com pada hari Jumat mengungkapkan 139 episode podcast menanyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Episode-episode tersebut, seperti dilansir dari Fox News, termasuk produksi populer seperti Crime Junkie dan Killer Queens dan lainnya yang direkam di luar negeri.

Dokumenter "Missing" dari ABC mendedikasikan satu episode untuk kasus dokter tersebut tahun lalu.

Philip dan suaminya, Dr Ron Lieberman, tinggal di Battery Park City, kurang dari setengah mil dari Menara Kembar, yang mereka lewati setiap hari.

Tak satu pun dari mereka yang bekerja di World Trade Center, tetapi dalam beberapa pesan teks terakhirnya, dia mengatakan kepada ibunya bahwa dia ingin mencoba Windows on the World, sebuah restoran di puncak Tower One.

Dia terakhir kali terlihat di toko Century 21 terdekat pada malam hari tanggal 10 September, di mana dia membeli pakaian, sepatu dan seprai, demikian dilaporkan New York Magazine pada tahun 2006.

Baca juga: Biden Tolak Syarat Kesepakatan Pembelaan untuk Terdakwa Serangan 9/11

Philip, seorang dokter ruang gawat darurat, adalah seorang pekerja malam yang dikenal sering pulang ke rumah antara pukul 7 pagi dan 9 pagi.

Dia tidak pulang ke rumah pada 10 September atau saat suaminya berangkat kerja keesokan paginya.

Tapi itu bukan hal yang aneh, dan dia mengira dia sedang bersama sepupu atau saudara laki-lakinya yang tinggal di West Village, sebuah lingkungan yang penuh dengan bar larut malam favoritnya.

Keluarga tersebut menyewa seorang detektif swasta. NYPD menyelidiki kasus ini. Namun, jasad Philip tidak pernah ditemukan.

Baca juga: Arsitek Serangan 9/11 Punya Kemungkinan Tak Dihukum Mati

Keluarganya berjuang di pengadilan agar kematiannya secara resmi dikaitkan dengan serangan 9/11, dan namanya muncul di tugu peringatan di pusat kota Manhattan.

"Bahkan tanpa bukti langsung yang tak terbantahkan bahwa rutenya pagi itu membawanya melewati World Trade Center pada saat serangan terjadi, bukti-bukti menunjukkan bahwa sangat mungkin ia meninggal pagi itu, dan di lokasi itu, sedangkan hanya spekulasi paling rendah yang mengarah pada kesimpulan lain," tulis Hakim David Saxe dalam keputusannya pada banding terakhir.

Spekulasi itu termasuk dugaan bahwa dia bertemu orang asing pada larut malam, menggunakan narkoba, dan terancam kehilangan pekerjaannya di Cabrini Medical Center di Gramercy Park.

Baca juga: Dokumen Lama Ungkap Dukungan Margaret Thatcher pada Sikap Tony Blair Pasca-9/11

Secara resmi, dia sekarang diyakini telah meninggal saat berusaha merawat korban 9/11 di tempat kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com