Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

350 Pengungsi Rohingya Disebut Sedang Berlayar dari Bangladesh Menuju Indonesia

Kompas.com - 24/11/2023, 15:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

COX'S BAZAR, KOMPAS.com - Direktur Arakan Project, Chris Lewa, mengatakan sedikitnya dua kapal yang membawa ratusan pengungsi Rohingya sedang berlayar dari Bangladesh menuju Indonesia.

Arakan Project adalah lembaga advokasi HAM untuk minoritas Rohingya.

"Dua kapal telah berangkat, satu pada malam hari tanggal 20 hingga 21, dan satu lagi pada malam hari tanggal 21 hingga 22," jelas Lewa, sebagaimana diberitakan AFP pada Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Pengungsi Rohingya: Kami Hanya Ingin Tinggal di Indonesia, Tak Mau di Tempat Lain

Arakan Project meyakini dua kapal pengungsi Rohingya kini sedang dalam perjalanan dari Bangladesh.

Lewi menyebut kapal tersebut kemungkinan besar akan tiba di Indonesia dalam delapan hari.

"Mereka berangkat dari Bangladesh. Mereka selalu tiba di Indonesia karena Malaysia tidak mengizinkan mereka masuk," kata dia, yang berbasis di Thailand namun memiliki tim di Bangladesh.

"Jadi cara terbaik adalah mendarat di Indonesia," tambahnya.

Menurut Lewa, kapal pertama membawa sekitar 200 orang, sementara perahu kedua membawa sekitar 150 orang.

Jadi ada sekitar 350 pengungsi Rohingya yang kemungkinan akan masuk ke Indonesia lagi pada pekan depan.

Bangladesh adalah rumah bagi sekitar satu juta pengungsi Rohingya, yang sebagian besar melarikan diri dari penumpasan kekerasan tahun 2017 oleh militer Myanmar.

Kondisi para pengungsi Rohingya di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak, berbahaya, dan minim sumber daya di Bangladesh sangatlah sulit.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Pilih Lebih Baik Dibunuh daripada Dipulangkan ke Myanmar

Rohingya yang sebagian besar Muslim mengalami penganiayaan berat di Myanmar, dan ribuan orang mempertaruhkan nyawa mereka setiap tahun dalam perjalanan laut yang panjang dan mahal, sering kali dengan perahu yang tidak layak, untuk mencoba mencapai Malaysia atau Indonesia.

Di Myanmar, orang-orang Rohingya yang masih bertahan menghadapi tantangan baru dalam pergerakan mereka.

PBB mengatakan pekan lalu bahwa pertempuran baru antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata dari etnis minoritas di negara bagian Rakhine -di mana banyak orang Rohingya berasal- telah membuat ribuan orang mengungsi dan membatasi pergerakan mereka.

"Tidak ada perahu Rakhine yang akan pergi sekarang," kata Lewa.

Menurut badan pengungsi PBB, lebih dari 2.000 orang Rohingya diyakini telah melakukan perjalanan berisiko ke negara-negara Asia Tenggara lainnya pada tahun 2022.

Berdasarkan perkiraan badan tersebut, hampir 200 orang Rohingya meninggal atau hilang tahun lalu ketika mencoba menyeberangi lautan yang berbahaya.

Baca juga: AS Beri Bantuan Lebih dari Rp 400 Miliar untuk Rohingya

Bulan ini sendiri telah terjadi lonjakan perjalanan pengungsi Rohingya ke Aceh. Ada lebih dari 1.000 orang yang telah tiba dalam gelombang terbesar sejak penindasan di Myanmar pada 2017.

Para pengungsi Rohingya menempuh perjalanan sejauh 1.800 kilometer menuju ke Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com