Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Rohingya: Kami Hanya Ingin Tinggal di Indonesia, Tak Mau di Tempat Lain

Kompas.com - 22/11/2023, 15:18 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SABANG, KOMPAS.com - Kapal kayu yang membawa 219 pengungsi Rohingya berlabuh di Pantai Ujung Kareung, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) malam.

Kedatangan mereka mendapat penolakan dari warga. Para pengungsi itu pun harus meringkuk di pantai semalaman, dilingkari pita kuning garis polisi yang dimaksudkan untuk mencegah melarikan diri.

Penduduk setempat bahkan berupaya mendorong para pengungsi Rohingya kembali ke laut pada Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Berlabuh di Sabang Aceh, 219 Pengungsi Rohingya Ditolak Warga

Namun, beberapa orang Rohingya menolak, sehingga terjadi kebuntuan di pantai.

Kantor berita AFP melaporkan, beberapa orang terdengar menangis dan yang lainnya pingsan karena kelelahan.

"Kami telah menderita selama 15 hari di laut," kata seorang pengungsi Roghingya, Abdul Rahman (15) kepada AFP.

Dia mengaku sangat cemas setelah menerima penolakan dari warga Indonesia.

"Kami sangat khawatir sekarang. Kami tidak ingin pergi ke tempat lain, kami hanya ingin tinggal di negara ini," ucap dia.

Ini adalah ketiga kalinya dalam seminggu terakhir, penduduk lokal Aceh berusaha mendorong ratusan pengungsi Rohingya kembali ke laut setelah mereka mencapai pantai.

Pekan lalu, penduduk setempat mencegah sebuah kapal merapat, memaksa beberapa orang Rohingya yang kelelahan untuk berenang ke daratan dan memohon agar mereka mengizinkan sesama penumpang turun.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Pilih Lebih Baik Dibunuh daripada Dipulangkan ke Myanmar

Termasuk mereka yang terdampar di Sabang, lebih dari 1.000 orang Rohingya telah mendarat di pantai Aceh dalam sepekan terakhir, menurut pejabat setempat.

Dilaporkan AFP, di samping bayi-bayi yang merengek, beberapa anak di pantai terlihar bermain pasir dan membangun istana pada Rabu.

Mereka tampaknya tidak menyadari situasi yang tidak menentu yang terjadi di sekitar merekam.

Sementara, pengungsi lain berusaha menutupi wajah mereka dari sinar matahari di atas tanah yang tidak teduh.

Malam sebelumnya, setelah mendarat, kelompok besar itu duduk bersama dalam barisan yang dikelilingi oleh penduduk setempat dan petugas keamanan, dengan hanya senter yang menerangi mereka di tepi pantai, menurut gambar dan rekaman yang dibagikan kepada AFP oleh PBB.

Halaman:

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com