BAHLA, KOMPAS.com - Jauh di pedalaman Oman yang kering, Bahla terkenal sebagai kota jin.
Kota oasis kuno ini sering memikat wisatawan karena cerita-cerita mistisnya, mulai dari manusia yang berubah jadi keledai hingga hyena yang mulutnya mengeluarkan api dan suka memangsa unta.
Bahla, kota tenang yang dipenuhi kebun-kebun palem dan rumah-rumah berdinding batako yang tak berpenghuni, terletak sekitar 200 kilometer dari barat daya ibu kota Oman, Muscat.
Baca juga: Pidato Kenegaraan Putin: Barat Melepas Jin dari Botol, Memulai Perang di Ukraina
Kota di provinsi Al-Dakiliya ini dikenal dunia karena pintu gerbang gandanya yang megah dan menjadi salah satu warisan dunia UNESCO.
Di kota Bahla ada kepercayaan tak tergoyahkan mengenai jin, yang digambarkan sebagai makhluk gaib yang berbeda dari manusia dan malaikat namun suka hidup berdampingan dengan manusia.
Hamad al-Rabaani, seorang pemandu wisata, termasuk satu di antara mereka yang percaya.
Ia bahkan percaya bahwa kekuatan supernatural membangun tembok sepanjang 13 kilometer di sekeliling kota dalam satu malam, untuk melindungi kota dari penjajah.
Karena begitu sering terdengar cerita-cerita misterius di sana, tak heran banyak di antara mereka yang pernah berkunjung ke sana ikut terpengaruh.
“Orang-orang cenderung mempercayai legenda jin di kota itu karena begitu banyak ceritanya. Cerita-cerita itu bahkan meresap ke pikiran sebagian orang, terutama mereka yang berusia di atas 70 tahun, atau orang-orang yang belum hidup dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Merekalah yang umumnya percaya pada cerita-cerita itu," jelas Rabaani.
Seorang perempuan tua di kota Bahla contohnya, sering mendengar seseorang memerah susu sapinya setelah tengah malam. Namun setiap kali ia pergi untuk memeriksa, ia tidak menemukan siapa pun di sana.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Sejarah Revolusioner Wanita Pertama China, Qiu Jin, yang Mati Dipenggal
Sejumlah warga kota itu sebetulnya gelisah membicarakan reputasi kota tersebut sebagai tempat berkumpulnya makhluk halus, karena khawatir itu akan merusak citra kota tersebut.
Namun Mohammad al-Hashemi, seorang penduduk asli Bahla berusia 70-an, justru membanggakannya.
Ia mengatakan sebagian besar hidupnya dibentuk oleh kepercayaan supernatural.
Sewaktu kecil, Hashemi mengaku akrab dengan cerita tentang hyena yang mulutnya menyemburkan api dan suka memangsa unta.