Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Kenegaraan Putin: Barat Melepas Jin dari Botol, Memulai Perang di Ukraina

Kompas.com - 21/02/2023, 18:04 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (21/2/2023) menyalahkan negara-negara Barat atas perang yang berkecamuk di Ukraina.

Putin mengatakannya dalam pidato jelang setahun invasi Rusia ke Ukraina, seraya menjelaskan tujuannya di tahun kedua perang.

"Saya ulangi, mereka memulai perang dan kami menggunakan kekuatan untuk menghentikannya," kata presiden berusia 70 tahun itu, dikutip dari Sky News.

Baca juga: Masa Depan Kekuasaan Putin di Rusia Tak Pasti karena Invasi ke Ukraina

Dia menambahkan, Kyiv berbicara dengan Barat tentang pasokan senjata sebelum operasi militer khusus Rusia dimulai--istilah yang dipakai Moskwa untuk menyebut tindakannya.

"Saya tekankan ketika Rusia mencoba menemukan solusi damai, mereka mempermainkan nyawa orang dan mereka melakukan permainan kotor," lanjutnya.

Dalam pidato kenegaraannya, Putin juga mengatakan bahwa Rusia melindungi rakyat dan sejarahnya dengan melakukan operasi militer khusus selangkah demi selangkah.

Ia pun memperingatkan, Rusia akan terus menyelesaikan tujuan yang ada di hadapannya.

Barat "melepaskan jin dari botol"

Tentara Rusia saat peringatan ke-80 berakhirnya pengepungan Nazi di Leningrad, (kini St Petersburg) dalam Perang Dunia II di Monumen Pembela Heroik, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/1/2023).AP PHOTO/DMITRI LOVETSKY Tentara Rusia saat peringatan ke-80 berakhirnya pengepungan Nazi di Leningrad, (kini St Petersburg) dalam Perang Dunia II di Monumen Pembela Heroik, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/1/2023).
Tudingan Putin selanjutnya kepada Barat adalah mereka "melepaskan jin dari botol" dalam 10 tahun sebelum perang.

Menurut mantan agen KGB tersebut, Barat menciptakan citra Rusia sebagai musuh untuk mengalihkan perhatian dari korupsi di negara mereka sendiri dan masalah sosial-ekonomi.

Mengenai senjata, Putin turut mengeklaim bahwa Barat sedang bernegosiasi atas peralatan militer berat, pesawat, dan sistem rudal anti-pesawat sebelum operasi militer khusus dimulai.

Putin lalu mengungkapkan, Rusia sedang menghadapi masa yang sangat sulit saat ia berpidato di Moskwa.

Pasukan Rusia dihantam tiga serangan balik Ukraina, tetapi mengeklaim masih menguasai sekitar seperlima dari negara tetangganya itu.

Baca juga:

Pidato kenegaraan Putin disampaikan sehari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan kunjungan pertamanya ke Ukraina sejak invasi Rusia.

Biden berujar, Presiden Rusia itu salah besar mengira dukungan Barat untuk Ukraina tidak akan bertahan lama, karena dia menjanjikan bantuan militer senilai 500 juta dollar AS (Rp 7,6 triliun) ke Ukraina.

Barat "menghukum diri sendiri dengan sanksi"

Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk seorang tentara saat mengunjungi pusat pelatihan mobilisasi parsial di Ryazan, Rusia, Kamis (20/10/2022), dalam lanjutan perang Rusia-Ukraina terkini.KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA via AP Presiden Rusia Vladimir Putin memeluk seorang tentara saat mengunjungi pusat pelatihan mobilisasi parsial di Ryazan, Rusia, Kamis (20/10/2022), dalam lanjutan perang Rusia-Ukraina terkini.
Putin kemudian mengemukakan, negara-negara Barat meruntuhkan sektor energinya sendiri dengan memberikan sanksi kepada perusahaan dan individu yang terkait dengan Rusia.

"Semua sanksi hanyalah sarana," ucap Putin.

Dia lalu menyatakan bahwa Barat gagal membuat rakyat Rusia menderita dan pemerintah telah menggelontorkan 3 miliar rubel (Rp 609,26 miliar) untuk menstabilkan ekonomi.

Sebelumnya pada Senin (20/2/2023), Biden menambahkan bahwa di samping bantuan militer tambahan untuk Ukraina, AS akan mengumumkan sanksi lagi terhadap para elite Rusia.

Baca juga: Cara Biden Diam-diam ke Ukraina: Naik Pesawat Gelap dan Kereta Malam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com