Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Invasi Rusia ke Ukraina: Jalannya Pertempuran dalam 5 Babak

Kompas.com - 20/02/2023, 12:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina akan segera memasuki waktu satu tahun sejak Presiden Vladimir Putin mengerahkan pasukan pada 24 Februari 2022.

Jalannya pertempuran ini dapat dibagi ke lima babak mulai dari awal invasi, perebutan Mariupol, kengerian di Bucha, hingga serangan balik Ukraina memukul mundur Rusia.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah lima babak invasi Rusia ke Ukraina dalam setahun.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Babak 1: Invasi skala penuh

Mobil yang rusak dan bangunan akomodasi yang hancur terlihat di dekat pos pemeriksaan di Brovary, di luar Kyiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022. AP PHOTO/EFREM LUKATSKY Mobil yang rusak dan bangunan akomodasi yang hancur terlihat di dekat pos pemeriksaan di Brovary, di luar Kyiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022.
Pagi hari tanggal 24 Februari 2022, setelah berulang kali menyangkal rencana menginvasi Ukraina, Putin mengumumkan operasi militer khusus untuk melakukan demiliterisasi dan "de-Nazifikasi" bekas negara Uni Soviet tersebut.

Menurut Putin, dia bertindak untuk melindungi orang-orang dari genosida di dua wilayah pro-Rusia yang diproklamirkan berdiri sendiri di Donbass, Ukraina timur, tetapi tidak memberikan bukti atas tuduhannya.

Invasi skala penuh pun dimulai. Serangan rudal di beberapa kota Ukraina terjadi, dan pasukan darat memasuki negara itu dari utara, selatan, serta timur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap berada di ibu kota Kyiv untuk memimpin perlawanan, meskipun Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia akan membubarkan pemerintahannya.

Invasi Rusia kemudian ditanggapi dengan berbagai hukuman internasional. Negara-negara Barat memberlakukan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan secara bertahap meningkatkannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).AFP/SERGEY DOLZHENKO & ALEXANDER ZEMLIANICHENKO Presiden Rusia Vladimir Putin ketika konferensi pers bersama Kanselir Jerman di Kremlin, Moskwa (20/8/2021).
Adapun Uni Eropa setuju mengirim senjata ke Ukraina--kali pertama bagi blok tersebut--dan AS mengizinkan bantuan militer senilai miliaran dollar.

Pasukan Rusia kemudian membuat kemajuan cepat di pantai selatan Ukraina dengan merebut pelabuhan Laut Hitam di Kherson, dekat semenanjung Crimea yang diduduki Rusia, dan pelabuhan Berdyansk di Laut Azov.

Pasukan Moskwa juga berusaha mengepung Kyiv dan membombardir kota terbesar kedua Ukraina yaitu Kharkiv di dekat perbatasan Rusia.

Baca juga: Alasan Presiden Rusia Vladimir Putin Menyerang Ukraina

Babak 2: Kengerian di Bucha

Orang-orang melihat sisa-sisa kendaraan militer Rusia yang hancur di jalan di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022). AP PHOTO/SERHII NUZHNENKO Orang-orang melihat sisa-sisa kendaraan militer Rusia yang hancur di jalan di kota Bucha, dekat ibu kota Kiev, Ukraina, Selasa (1/3/2022).
Sebulan setelah pertempuran, pasukan Rusia gagal menerobos masuk Kyiv lalu mundur dari Ukraina utara untuk fokus ke timur dan selatan.

Saat pasukan Moskwa mundur dari pinggiran barat Kyiv, terdapat kengerian yang ditemukan di Bucha.

Pada 2 April 2022, wartawan AFP menemukan sedikitnya 20 mayat warga sipil. Beberapa di antaranya dengan tangan terikat di belakang, tergeletak di suatu jalan di Bucha, pinggiran barat laut Kyiv.

Selama minggu-minggu berikutnya ratusan mayat lagi ditemukan. Banyak dari mereka yang memiliki tanda-tanda penyiksaan, ditemukan di rumah, ruang bawah tanah, dan kuburan dangkal di utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com