Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba Rudal Bulava, Mampu Tempuh Jarak 8.000 Km

Kompas.com - 05/11/2023, 17:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Minggu (5/11/2023) mengatakan, pihaknya berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu membawa hulu ledak nuklir dari salah satu kapal selamnya.

Peluncuran rudal Bulava ini adalah yang pertama dalam waktu satu tahun, terjadi ketika Rusia meningkatkan ancaman nuklirnya sejak mencabut ratifikasi perjanjian larangan uji coba nuklir.

“Kapal selam rudal strategis bertenaga nuklir baru Kaisar Alexander Ketiga berhasil meluncurkan Bulava rudal balistik antarbenua berbasis laut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Korea Utara Tetapkan Hari Libur Baru untuk Peringati Peluncuran Uji Coba Rudal Hwasong-17

Kemenhan Rusia menambahkan, rudal bawah laut ini ditembakkan dari lokasi yang dirahasiakan di Laut Putih ke sasaran berjarak ribuan kilometer jauhnya di semenanjung Kamchatka, timur jauh,

"Penembakan rudal terjadi dalam mode normal dari posisi di bawah air, Kepala rudal jatuh di daerah yang ditentukan pada waktu yang ditetapkan,” ungkapnya.

Rudal Bulava sepanjang 12 meter ini dirancang menjadi andalan Rusia, dan memiliki jangkauan lebih dari 8.000 kilometer.

Negara-negara Barat menuduh Moskwa menggunakan ancaman nuklir sejak melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

Baca juga:

Presiden Rusia Vladimir Putin awal pekan ini menandatangani undang-undang yang mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif. Kebijakan tersebut dikritik keras oleh Amerika Serikat.

Perjanjian tahun 1996 itu melarang semua ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir, tetapi tidak pernah berlaku karena beberapa negara penting--termasuk AS dan China--tidak pernah meratifikasinya.

Baca juga: G7 Kecam Rusia atas Penghancuran Infrastruktur Ekspor Biji-bijian Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com