Rusia Tutup Bandara Dagestan Usai Diserbu Massa yang Cari Warga Israel

MAKHACHKALA, KOMPAS.com - Badan penerbangan Rusia Rossavitsia pada Minggu (29/10/2023) menutup bandara utama Dagestan setelah diserbu massa.

Pihak bandara kemudian mengalihkan penerbangan karena massa merangsek masuk untuk mencari warga Israel. Menurut laporan, mereka tahu akan ada pesawat yang tiba dari Tel Aviv.

“Menyusul masuknya orang tak dikenal ke zona lalu lintas bandara Makhachkala, diputuskan menutup sementara bandara untuk kedatangan dan keberangkatan penerbangan,” kata Rossavitsia dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa pasukan keamanan telah tiba di sana.

Baca juga: Cerita Warga Israel Takut dengan Serangan Tanpa Henti ke Gaza

Menurut media Pemerintah Rusia Izvestia dan RT, puluhan pria memasuki bandara dan landasan pacu.

Kemudian, video-video di aplikasi perpesanan Telegram menunjukkan, sejumlah pria melintasi penghalang, mengambil alih mobil yang akan keluar dan masuk ke bandara.

Salah satu video memperlihatkan seorang pria naik ke sayap pesawat milik perusahaan Rusia, Red Wings.

Menurut situs web pelacak penerbangan Flightradar, penerbangan Red Wings yang tiba dari Tel Aviv mendarat di Makhachkala pada pukul 19.00 waktu setempat.

Baca juga:

• 3 Minggu Perang Israel-Hamas, Anak-anak yang Tewas di Gaza Lampaui Total Per Tahun di Konflik Dunia sejak 2019
• Israel Luncurkan Operasi Darat, Tandai Fase Kedua Serangan Gaza
• Pasukan Darat, Jet Tempur, dan Drone Israel Serang Gaza Bersama-sama

Sementara itu, media independen Rusia Sota melaporkan, penerbangan tersebut hendak transit di Makhachkala sebelum terbang ke Moskwa.

Berdasarkan foto-foto di media sosial, massa sempat meminta melihat paspor orang di bandara sebelum menuju pesawat.

Sampai berita ini diunggah, Kremlin belum mengomentari kejadian tersebut.

Baca juga: Sekjen PBB Sebut Ada Pelanggaran Hukum di Gaza, Israel Geram