Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Meminta Qatar Mengurangi Volume Pemberitaan Al Jazeera Terkait Hamas-Israel

Kompas.com - 28/10/2023, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dilaporkan telah meminta Qatar untuk memoderasi atau dengan kata lain, mengurangi liputan Al Jazeera tentang perang Israel melawan Hamas.

Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran dalam pemerintahan Biden bahwa saluran tersebut mengobarkan opini publik dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas.

Blinken mengangkat liputan saluran berita satelit tersebut dengan perdana menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani.

Baca juga: Perang Israel-Hamas Tewaskan 6.500 Orang di Gaza, Termasuk Keluarga Jurnalis Al Jazeera

Axios, seperti dikutip oleh Guardian, mengatakan diplomat tinggi AS telah mengungkapkan permintaan tersebut dalam pertemuan dengan para pemimpin Yahudi AS.

Kekhawatiran pemerintah AS terhadap jaringan tersebut mencerminkan besarnya dampak liputannya terhadap opini publik di dunia Arab.

Al Jazeera adalah salah satu dari sedikit organisasi berita yang memiliki biro yang berfungsi di Gaza.

Ini memungkinkan mereka untuk melaporkan dampak destruktif dari pemboman besar-besaran Israel terhadap wilayah tersebut, yang menurut Kementerian Kesehatan Palestina sejauh ini telah menewaskan 7.028 orang, hampir 3.000 di antaranya adalah anak di bawah umur.

Minggu ini kepala koresponden Al Jazeera, Wael al-Dahdouh, menjadi bagian dari cerita yang terungkap ketika seluruh keluarga dekatnya terbunuh dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di kamp pengungsi Nuseirat, tempat mereka pindah setelah peringatan Israel pada 13 Oktober untuk warga untuk pindah dari Gaza utara.

Jaringan tersebut menyiarkan rekaman al-Dahdouh yang menangis dalam kesedihan saat dia melihat jenazah putranya di kamar mayat rumah sakit.

Istri, anak perempuan dan cucunya juga tewas dalam serangan, bersama 21 orang lainnya.

Baca juga: Israel Akui Tentaranya Mungkin Tembak Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh

“Mereka membalas dendam pada kita pada anak-anak kita?” ucapnya sambil berlutut di atas tubuh putranya.

Dalam sebuah pernyataan, jaringan tersebut mengatakan pihaknya mengutuk keras penargetan dan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza, yang telah menyebabkan hilangnya keluarga Wael al-Dahdouh dan banyak orang lainnya.

Baca juga: Palestina dan Keluarga Abu Akleh Kecewa Kesimpulan AS soal Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera

Jurnalis Al Jazeera lainnya, Shireen Abu Akleh, ditembak mati tahun lalu ketika melaporkan serangan Israel di Tepi Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com