Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Penjarakan Tentara Ukraina Seumur Hidup

Kompas.com - 02/11/2023, 10:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Rabu (1/11/2023) menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga tentara Ukraina yang bertempur di Kota Mariupol.

Sekitar 2.500 orang ditawan Rusia setelah jatuhnya Mariupol pada Mei 2022. Beberapa di antaranya dibawa ke Rusia atau wilayah pendudukan di Ukraina timur untuk disidang.

Komite Investigasi Moskwa mengatakan, ketiga tentara tersebut yaitu Oleg Kolmychevsky, Dmitry Dobrovolsky, dan Alexander Romashin dinyatakan bersalah atas pembunuhan delapan orang di Mariupol.

Baca juga: 10.000 Warga Mariupol Ukraina Minum Air Hujan, Tak Ada Listrik dan Makanan

“Dari 24 Februari hingga 12 April 2022, Dobrovolsky dan Romashin, atas perintah Kolmychevsky, menahan dan menembak warga sipil yang terlihat di dekat posisi tempur mereka dengan senjata otomatis,” kata komite itu, dikutip dari kantor berita AFP.

“Secara total, mereka membunuh tujuh warga sipil dan satu perempuan.”

Dikatakan juga bahwa pengadilan yang didirikan Rusia di wilayah Donetsk Ukraina--oleh Rusia disebut Republik Rakyat Donetsk--menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada Kolmychevsky.

Dobrovolsky dan Romashin masing-masing dijatuhi hukuman 30 tahun penjara, kata Komite Investigasi.

Baca juga:

Hukuman ini dijatuhkan setelah pengadilan yang sama pada Selasa (31/10/2023) memenjarakan tiga tentara Ukraina lainnya seumur hidup.

Kelompok-kelompok HAM mengkritik Rusia karena mengadili tentara Ukraina yang ditangkap, baik di wilayah Ukraina yang diduduki atau di Rusia sendiri.

Baca juga: Arti Penting Mariupol bagi Ukraina dan Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com