Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Kedua Penerima Cangkok Jantung Babi Meninggal 6 Minggu Usai Operasi

Kompas.com - 02/11/2023, 08:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

FREDERICK, KOMPAS.com - Pasien kedua yang menerima transplantasi jantung babi ke manusia yaitu Lawrence Faucette (58) meninggal enam minggu setelah operasi tersebut.

Pusat Medis Universitas Maryland yang melakukan operasi itu mengatakan, Faucette menerima organ tersebut pada 20 September 2023 dan meninggal tanggal 30 Oktober.

Faucette tidak memenuhi syarat untuk cangkok jantung manusia karena kondisi medisnya yang sudah lanjut, termasuk penyakit arteri perifer.

Baca juga: Pasien Penerima Cangkok Jantung Babi Berjuang Pulih Usai Operasi

Cangkok jantung babi ke tubuh Faucette awalnya berhasil dengan baik, tetapi menunjukkan tanda-tanda penolakan dalam beberapa hari terakhir.

“Kami berduka atas kepergian Tuan Faucette, seorang pasien, ilmuwan, veteran Angkatan Laut, dan pria berkeluarga luar biasa yang hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama istri, putra, dan keluarganya tercinta,” kata ahli bedah Bartley P Griffith yang melakukan transplantasi, dikutip dari kantor berita AFP.

Operasi eksperimental terbaru ini termasuk upaya memajukan transplantasi lintas spesies atau xenotransplantasi, melibatkan organ hewan yang dimodifikasi secara genetik agar kecil kemungkinannya memicu penolakan di tubuh manusia.

Xenotransplantasi diharapkan membantu mengatasi kesenjangan donor manusia. Di Amerika Serikat (AS) contohnya, ada lebih dari 100.000 orang yang mengantre mendapatkan organ.

Pasien pertama penerima cangkok jantung babi adalah David Bennett Sr pada Januari 2022, dilakukan oleh tim medis yang sama dengan Faucette.

Namun, dia meninggal dua bulan kemudian. Pusat medis menganggap kematiannya karena banyak faktor, termasuk kondisi kesehatannya yang buruk sebelum operasi dan belakangan diketahui organ itu terinfeksi virus.

Baca juga:

Muhammad Mohiuddin selaku direktur program xenotransplantasi jantung memuji kontribusi Faucette terhadap sains.

"Kami bermaksud melakukan analisis ekstensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dicegah pada transplantasi ke depannya," terang Mohiuddin.

Selama dua tahun terakhir, dokter juga mentransplantasikan ginjal dari babi hasil rekayasa genetika ke pasien yang mati otak.

Institut Transplantasi Rumah Sakit NYU Langone di New York pada September 2023 mengumumkan, ginjal babi yang ditransplantasikan ke pasien mati otak sempat berfungsi selama 61 hari dan itu memecahkan rekor.

Penelitian xenotransplantasi awalnya berfokus pada pengambilan organ dari primata. Misalnya, jantung babon ditransplantasikan ke bayi baru lahir yang dikenal sebagai "Baby Fae" pada 1984, tetapi ia hanya bertahan hidup selama 20 hari.

Kini fokusnya adalah babi yang dianggap donor ideal bagi manusia karena ukuran organnya, pertumbuhan cepat, dan sudah dipelihara sebagai salah satu sumber makanan.

Baca juga: Profil Muhammad Mohiuddin, Dokter di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com