Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tolak Desakan Negara-negara Arab untuk Upayakan Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.com - 05/11/2023, 08:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

AMMAN, KOMPAS.com - Para pemimpin negara-negara Arab pada Sabtu (4/11/2023) mendesak gencatan senjata segera dalam serangan militer Israel di Gaza.

Mereka menekan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken untuk meyakinkan Israel agar memberlakukan hal tersebut.

Tetapi, ia mengatakan penghentian seperti itu sekarang hanya akan memungkinkan militan kelompok Hamas untuk berkumpul kembali dan menyerang Israel lagi.

Baca juga: Erdogan Serukan Gencatan Senjata Segera Israel dan Hamas

Dalam perselisihan publik yang jarang terjadi pada konferensi pers di Amman, Menlu Yordania dan Mesir, yang berdiri di samping Blinken, berulang kali mendorong penghentian permusuhan.

Mereka mengatakan kematian ribuan warga sipil di Gaza tidak dapat dibenarkan sebagai pembelaan diri.

Mereka juga menolak untuk membahas secara mendalam apa yang akan terjadi selanjutnya untuk Gaza, kapan dan jika Hamas digulingkan.

Mereka menegaskan bahwa fokus utama haruslah pada upaya untuk membangun gencatan senjata.

Blinken melakukan perjalanan keduanya ke wilayah tersebut sejak Israel dan Hamas berperang pada 7 Oktober.

Perang Hamas-Israel pecah setelah ketika kelompok militan Palestina itu menyerbu Israel dari Gaza yang diklaim para pejabat Israel menewaskan 1.400 orang, dan lebih dari 240 lainnya disandera.

Sementara, pejabat Kementerian Jesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 9.250 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak saat itu.

Militer Israel telah menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat, sehingga menimbulkan kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Baca juga: Komisaris Jenderal PBB Terus Desak Gencatan Senjata di Gaza

Makanan di Gaza kini langka dan operasional layanan medis terhenti.

Meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Gaza telah meningkatkan seruan internasional untuk gencatan senjata, tetapi AS, seperti Israel, sejauh ini mengabaikannya.

AS hanya berusaha membujuk Israel untuk memberlakukan jeda pertempuran, sebuah gagasan yang ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah bertemu dengan Blinken pada Jumat (3/11/2023)..

Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang dilakukannya pada 7 Oktober,” kata Blinken.

"Tidak ada negara, tidak ada satu pun dari kita yang mau menerima hal itu... Jadi, penting untuk menegaskan kembali hak dan kewajiban Israel untuk membela diri," tambahnya, dikutip dari Reuters.

Blinken sebelumnya bertemu dengan Menlu Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Yordania serta perwakilan Palestina di Amman.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan pertemuan itu akan menekankan sikap negara-negara Arab yang menyerukan gencatan senjata segera, memberikan bantuan kemanusiaan dan cara-cara untuk mengakhiri “kemunduran berbahaya yang mengancam keamanan kawasan”.

Baca juga: PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Bersumpah Terus Bertempur sampai Menang

“Tanggung jawab komunitas internasional adalah mengupayakan penghentian permusuhan, bukan mendorong berlanjutnya kekerasan,” kata Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada konferensi pers yang sama.

“Saya pikir kita perlu meluruskan prioritas kita. Saat ini kita harus memastikan perang ini berhenti,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. 

AS telah berbicara dengan Israel, negara-negara Arab, dan organisasi internasional mengenai masa depan Gaza, namun Shoukry dan Safadi tampaknya enggan membahas secara terbuka pembicaraan tersebut untuk memastikan fokus tetap pada perlunya gencatan senjata.

“Apa yang terjadi selanjutnya –bagaimana kita bisa memikirkan apa yang akan terjadi di Gaza ketika kita tidak tahu Gaza seperti apa yang akan tersisa (setelah perang ini)," ungkap Safadi.

Negara-negara Arab juga khawatir dengan risiko konflik yang menyebar ke wilayah tersebut.

Milisi Hezbollah Lebanon dan milisi Syiah Irak yang didukung oleh Iran sama-sama melancarkan serangan terhadap Israel sejak 7 Oktober, sementara milisi Syiah Irak yang didukung Teheran telah menembaki pasukan AS di Irak dan Suriah.

Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza dalam pertemuan dengan Blinken di Yordania pada Sabtu, kata kantor Mikati.

Mikati juga mengatakan “agresi Israel” di Lebanon selatan harus dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com