Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Bebaskan 2 Sandera Lagi, Kali Ini Asal Israel Setelah Mediasi Qatar dan Mesir

Kompas.com - 24/10/2023, 06:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Setiap perempuan kemudian terlihat terbaring di atas tandu di ambulans yang terpisah, dikelilingi oleh petugas pertolongan pertama dan personil ICRC.

Sebelumnya, ibu dan anak asal Amerika Serikat, Judith dan Natalie Raanan, dibebaskan pada Jumat (20/10/2023). Hamas juga mengungkap alasan kemanusiaan dan upaya yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir.

Klaim ada 222 orang disandera

Militer Israel pada Senin kemarin mengungkap jumlah sandera Hamas yang dikonfirmasi menjadi 222 orang.

Mereka ditangkap ketika orang-orang bersenjata Hamas menyeberangi perbatasan dan menyerang komunitas kibbutz, kota-kota dan pangkalan militer di Israel selatan.

Baca juga: Prediksi Jalannya Pertempuran jika Israel Segera Luncurkan Invasi Darat ke Gaza

Para pejabat Israel mengatakan bahwa serbuan Hamas menewaskan 1.400 orang, menjadi serangan terburuk yang pernah terjadi di negara itu.

Israel kemudian membalas dengan kampanye pengeboman yang menurut otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas telah menewaskan lebih dari 5.000 orang.

Para sandera yang berasal dari berbagai negara telah menjadi isu utama bagi pemerintah Israel untuk membenarkan pengeboman terhadap "target Hamas" di Gaza.

Namun, jumlah korban jiwa Palestina yang terus meningkat telah mengundang keprihatinan internasional.

Pihak militer mengatakan bahwa beberapa serangan darat ke Gaza dalam beberapa hari terakhir telah menemukan mayat-mayat yang diculik dari dalam wilayah Israel dan kemudian dibuang.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Senin mengatakan serangan infanteri dan tank ke Gaza pada malam hari telah berusaha untuk "menemukan dan mencari informasi yang tersedia tentang para sandera".

Ketika ditanya tentang laporan bahwa lebih banyak sandera dapat dibebaskan, Hagari menolak berkomentar banyak.

"Kami melakukan semua yang kami bisa untuk membebaskan semua sandera, apa pun kewarganegaraannya," jawabnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com