Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Berharap Truk Bantuan Terbaru Dipermudah Israel Menembus Gaza

Kompas.com - 22/10/2023, 09:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KAIRO, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berharap rombongan truk kedua akan dikirim ke Gaza pada Minggu (21/10/2023) di bawah sistem pemeriksaan ringan.

Hal ini memungkinkan pengiriman bantuan ditingkatkan hingga minggu depan, kata kepala kemanusiaan PBB.

Rombongan pertama yang terdiri dari 20 truk tiba di Gaza melalui perlintasan Rafah dengan Mesir pada Sabtu (20/10/2023), namun upaya untuk mengirimkan pasokan ke daerah kantong yang terkepung itu terhambat oleh tuntutan Israel untuk memverifikasi bantuan.

Baca juga: Bantuan untuk Korban Perang Israel-Hamas di Gaza Masuki Perbatasan Rafah

Dilansir dari Reuters, 20 truk tersebut diumumkan Presiden AS Joe Biden setelah melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu (18/10/2023)

Truk tidak melalui pemeriksaan yang menurut para pejabat diperlukan untuk pengiriman bantuan yang berkesinambungan.

"Saya telah mendengar hal ini. Kami sedang bernegosiasi tentang hal ini sekarang. Kita mungkin akan mendapatkan rombongan lain besok, bahkan mungkin sedikit lebih besar, 20 sampai 30 truk," kata kepala bantuan PBB Martin Griffiths dalam sebuah wawancara di sela-sela konferensi tentang Gaza di Kairo.

"Sangatlah penting agar tidak ada kesenjangan dalam bantuan yang melintasi perbatasan," katanya.

PBB mengatakan bahwa 100 truk setiap hari dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok di Gaza, dimana Israel telah memberlakukan pengepungan total saat membombardir daerah kantong tersebut sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan Hamas.

Rafah adalah jalur utama keluar masuk Jalur Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel, yang mengatakan tidak akan mengizinkan bantuan masuk dari wilayahnya hingga Hamas membebaskan sandera yang mereka culik dalam serangan 7 Oktober lalu.

Baca juga: KTT Perdamaian Kairo untuk Bahas Cara Redakan Perang Hamas-Israel Dibuka Hari Ini

Dikatakan bahwa bantuan dapat masuk melalui Mesir selama pasokan tidak berakhir di tangan Hamas.

"Apa yang perlu terjadi secara krusial adalah kami setuju, dan kami sedang berdiskusi, diskusi yang alot namun adil, dengan pihak Israel mengenai rezim verifikasi," kata Griffiths.

"Kita perlu mulai besok untuk membangun sistem pemeriksaan yang ringan, efisien, dan semoga acak, yang tidak akan memperlambat," kata Griffiths.

Baca juga: Intelijen Militer Perancis: Serangan Israel Bukan Penyebab Ledakan RS di Gaza

Dia membandingkan jenis sistem yang mungkin digunakan dengan yang digunakan di Gaziantep untuk mengirim bantuan dari Turkiye ke Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com