Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hezbollah Akan Gabung ke Hamas Lawan Israel jika Waktunya Tepat

Kompas.com - 14/10/2023, 10:49 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Kelompok Hezbollah di Lebanon pada Jumat (13/10/2023) mengatakan, mereka akan sepenuhnya siap bergabung dengan sekutunya yaitu Hamas di Palestina untuk melawan Israel ketika waktunya tepat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Hezbollah Naim Qassem ketika perang Israel-Hamas memasuki hari ketujuh.

Perang Israel vs Hamas terbaru pecah sejak Sabtu (7/10/2023), menewaskan lebih dari 1.300 orang di Israel yang sebagian besar warga sipil, dan 1.800 korban terenggut nyawanya di Gaza.

Baca juga: Pemimpin Hezbollah dan Hamas Bertemu di Beirut, Bahas Kesiapan Lawan Israel

“Kami sepenuhnya siap, dan ketika tiba waktunya untuk mengambil tindakan, kami akan mengambil tindakan,” kata Qassem saat unjuk rasa pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut, dikutip dari kantor berita AFP.

Qassem juga menolak seruan agar Hezbollah tidak terlibat perang.

Israel sudah baku tembak dengan Hezbollah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon dalam beberapa hari terakhir.

Di pinggiran selatan Beirut pada Jumat, lebih dari 1.000 pendukung Hezbollah berunjuk rasa mendukung Gaza. Mereka membawa bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Semoga Tuhan melindungi Anda”.

Baca juga:

Pada Senin (9/10/2023), serangan Israel menewaskan tiga anggota Hezbollah. Keesokan harinya Israel menyerang pos pengamatan Hezbollah, sedangkan sayap bersenjata Hamas mengeklaim menembakkan roket.

Kemudian pada Rabu (11/10/2023), Hezbollah menargetkan posisi Israel di dekat desa Dhayra, Lebanon. Tembakan balasan Israel melukai tiga orang.

Baca juga: Hezbollah Nyatakan Siap Berperang Lawan Israel Jika Diperlukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com