Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hezbollah Nyatakan Siap Berperang Lawan Israel Jika Diperlukan

Kompas.com - 08/08/2021, 18:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIRUT, KOMPAS.com – Hezbollah menyatakan pihaknya siap berperang melawan Israel jika dibutuhkan setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara di Lebanon.

Pernyataan tersebut disampaikan Pemimpin gerakan Hezbollah di Lebanon, Hassan Nasrallah, sebagaimana dilansir Al Jazeera, Minggu (8/8/2021).

Sebelumnya, tepatnya pada Kamis (5/8/2021), Israel melancarkan serangan udara pertamanya di tanah Lebanon sejak 2014.

Baca juga: Balas Serangan Udara, Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket ke Israel

“Kami ingin memberi tahu musuh bahwa setiap serangan udara oleh angkatan udara Israel di Lebanon pasti akan mendapat tanggapan,” kata Nasrallah, Sabtu (7/8/2021).

Dia menambahkan, serangan tersebut sekaligus menandai peringatan berakhirnya perang antara dua kubu pada 2006.

“Karena kami ingin melayani dengan tujuan melindungi negara kami,” tambah Nasrallah.

Nasrallah menggambarkan serangan udara yang dilancarkan Israel pekan lalu itu sebagai perkembangan yang sangat berbahaya.

Baca juga: Israel Nyatakan Siap Serang Iran, Tensi Makin Memanas

“Kami tidak mencari perang dan kami tidak ingin menuju perang, tetapi kami siap untuk itu jika perlu,” tutur Nasrallah.

Terakhir kali Israel melancarkan serangan udara di Lebanon adalah pada 2014. Ketika itu, pesawat tempur Tel Aviv menyerang wilayah dekat perbatasan Suriah.

Hezbollah lantas melancarkan serangan roket ke Israel pada Jumat (6/7/2021). Serangan tersebut dibalas Israel dengan tembakan artileri.

Setelah itu, Israel menyatakan pihaknya tidak ingin eskalasi tersebut meningkat menjadi perang berskala penuh.

Baca juga: Pertama dalam 7 Tahun, Jet Tempur Israel Serang Wilayah Lebanon

Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) Jumat mendesak pemerintah Lebanon mencegah Hezbollah menembakkan roket ke Israel.

Konflik yang berlangsung selama 33 hari pada musim panas 2006 menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 160 orang Israel, sebagian besar tentara.

Perang tersebut berakhir dengan gencatan senjata yang didukung PBB pada 14 Agustus 2006.

Baca juga: Ketegangan Meningkat, Israel Lancarkan Serangan Udara ke Lebanon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com