Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Dampak Global Perang Hamas-Israel

Kompas.com - 09/10/2023, 09:57 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Bild,AFP

PARIS, KOMPAS.com - Konflik antara militan Hamas dan Israel telah menimbulkan sejumlah dampak global.

Ini termasuk, membuat beberapa negara, seperti Inggris, Kanada, Perancis, dan Jerman memutuskan untuk meningkatkan keamanan di sekitar target potensial Yahudi.

Sementara, demonstrasi pro-Palestina dilaporkan meletus di berbagai kota di dunia.

Baca juga: Sejumlah Negara Serukan Hamas-Israel Redakan Konflik Saat Korban Tewas Capai 1.000 Orang

Berikut adalah dampak global perang Hamas-Israel yang sejauh ini telah terjadi:

Inggris

Polisi di London pada Minggu (8/10/2023) mengatakan telah meningkatkan patroli menyusul serangan Hamas.

"Kami menyadari adanya sejumlah insiden sehubungan dengan konflik yang sedang berlangsung di Israel dan perbatasan dengan Gaza," kata Polisi Metropolitan di media sosial, dikutip dari AFP.

Amerika Serikat

Beberapa kota di Amerika Serikat, termasuk New York, Los Angeles, Miami, dan Houston, meningkatkan keamanan di sekitar sinagoge.

Sekitar seribu demonstran berkumpul di Manhattan, New York, pada Minggu untuk menunjukkan solidaritas kepada warga Palestina, sementara beberapa ratus demonstran pro-Israel melakukan aksi protes.

Baca juga: 5 Poin Kronologi Serangan Hamas ke Israel

Kanada

Unjuk rasa untuk mendukung rakyat Palestina diadakan di Montreal.

Di sana, para demonstran memegang poster "Bebaskan Palestina", mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan untuk memboikot Israel. 

Sementara, polisi di ibukota Ottawa mengumumkan peningkatan kehadiran personel di area-area keagamaan yang sensitif, termasuk sinagog dan masjid.

"Kami juga menjangkau mitra komunitas untuk memastikan mereka tahu bahwa kami ada di sini untuk mendukung mereka," kata sebuah pernyataan.

"Kejahatan Kebencian tidak akan ditoleransi dan akan diselidiki sepenuhnya," tambah Polisi Ottawa.

Perancis

Pemerintah Perancis berfokus pada sinagoge dan sekolah-sekolah Yahudi di berbagai kota di seluruh negeri.

Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin mengirim pesan mendesak kepada para pejabat daerah untuk memperkuat pengawasan dan menyerukan penggunaan tentara dari Operasi Sentinelle Perancis, pasukan yang dikerahkan di seluruh negeri sejak serangan teror 2015.

Baca juga: Diserang Hamas, Lebih dari 500 Orang Tewas di Pihak Israel

"Pada saat serangan dari Gaza menghantam Israel, saya meminta Anda untuk segera meningkatkan kewaspadaan, keamanan, dan perlindungan terhadap situs-situs komunitas Yahudi di Perancis," tulisnya dalam pesan yang dilihat AFP.

Populasi Yahudi di Perancis diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa.

Ini merupakan yang terbesar di Eropa dan ketiga terbesar di dunia, setelah Israel dan Amerika Serikat.

Seorang juru bicara pemerintah Perancis mengatakan bahwa unjuk rasa pro-Palestina yang dijadwalkan pada Senin malam di Lyon akan dilarang karena "berisiko mengganggu ketertiban umum".

Jerman

Jerman meningkatkan perlindungan polisi terhadap institusi-institusi Yahudi dan Israel, sementara beberapa pendukung Palestina turun ke jalan-jalan di ibu kota untuk merayakan serangan tersebut.

"Di Berlin, perlindungan polisi segera ditingkatkan," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser kepada surat kabar Bild.

"Pemerintah federal dan daerah-daerah mengoordinasikan tindakan mereka secara erat," tambahnya.

Pihak berwenang Perancis juga mengawasi dengan seksama "para pendukung potensial Hamas di lingkungan Islam".

Baca juga: Israel Tak Cukup Siap Diserang Hamas, Intelijen Disalahkan

Iran

Ratusan orang berkumpul pada Sabtu di kota-kota besar termasuk di Alun-alun Palestina di Teheran, membawa bendera Palestina.

Baliho-baliho yang merayakan serangan yang dijuluki Hamas sebagai "Badai Al-Aqsa" dipasang di ibu kota, termasuk satu yang menyatakan: "Operasi pembebasan besar telah dimulai".

Kerumunan massa di beberapa kota menyalakan kembang api dan membakar bendera Israel.

Yang lainnya berbaris dengan warna-warna Palestina sementara para pengendara membunyikan klakson sebagai tanda kegembiraan.

Lebanon

Gerakan Syiah Hizbullah yang didukung Iran melakukan unjuk rasa pada Minggu di Beirut.

Hizbullah mengatakan telah menembaki posisi Israel di daerah perbatasan Shebaa Farms yang disengketakan. Mereka melakukannya "sebagai bentuk solidaritas" dengan Hamas.

Pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, mengatakan serangan tersebut merupakan pesan kepada Israel.

"Adalah hak dan kewajiban kami untuk menargetkan musuh selama mereka menduduki tanah kami," ucapnya.

Turkiye

Ribuan warga Turkiye mengikuti pawai di Istanbul untuk mendukung Palestina.

"Rakyat Palestina hanya membela tanah air mereka, tidak ada hubungannya dengan terorisme," kata Sahin Ocal, 54 tahun, seorang anggota salah satu asosiasi yang mengorganisir aksi tersebut.

Baca juga: Arab Saudi, Turkiye, dan Mesir Serukan Perdamaian Israel-Hamas

Yaman

Para demonstran membakar bendera Israel dan Amerika Serikat dalam sebuah protes di ibu kota Sanaa, yang dikuasai oleh milisi Houthi, yang didukung oleh Iran.

Irak

Sebuah demonstrasi pro-Palestina digelar di kota suci Syiah Kerbala pada Minggu.

Sekitar 100 orang berkumpul di jantung ibukota Baghdad pada Sabtu untuk merayakan serangan Hamas.

Afrika Selatan

Beberapa ratus anggota komunitas Muslim di Cape Town berkumpul di masjid Al Quds untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina.

"Gerakan pembebasan Afrika Selatan juga dipaksa untuk mengangkat senjata agar bisa memberikan dampak," kata Syaikh Shahid Esau, mantan anggota parlemen Afrika Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com