Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hamas Serang Israel: 5.000 Roket Diluncurkan, Perang Dideklarasikan

Kompas.com - 07/10/2023, 21:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Sky News

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Hamas mengirim serangan mendadak ke Israel dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023).

Hamas mengeklaim telah meluncurkan sebanyak 5.000 roket ke Israel.

Setelah itu, muncul laporan bahwa Hamas mulai mengerahkan pasukan untuk menyusup ke wilayah Israel.

Baca juga: Kata Palestina soal Hamas Serbu Israel

Ada banyak hal yang telah terjadi mewarnai peristiwa Hamas serang Israel kali ini. Itu termasuk, PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel sedang dalam posisi berperang melawan Hamas.

Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah poin-poin rangkuman serangan Hamas ke Israeal yang dapat Anda simak: 

  • Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel dan mengirim puluhan pejuang melintasi perbatasan negara yang dijaga ketat. Ini menjadi sebuah unjuk kekuatan besar-besaran yang membuat Israel lengah pada hari libur besar
  • Pejuang Hamas mendarat di wilayah Israel, dilaporkan melalui perahu, paralayang, dan truk
  • Jihad Islam Palestina (PIJ) mengatakan para pejuangnya telah bergabung dengan militan Hamas dalam menyerang Israel
  • Israel mengumumkan bahwa mereka berada dalam "keadaan waspada perang" setelah serangan gabungan yang mengejutkan;
  • Militer Israel mengatakan sekitar 2.500 roket ditembakkan dari Gaza pagi ini, bertentangan dengan klaim Hamas bahwa lebih dari 5.000 roket ditembakkan
  • Ada sejumlah laporan yang menunjukkan bahwa Hamas menculik tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF)
  • Menlu AS Antony Blinken menyebut, Amerika Serikat mengutuk serangan Hamas terhadap Israel, dan mendukung hak negara tersebut untuk mempertahankan diri, kata Antony Blinken
  • Menlu Inggris James Cleverly mengatakan Inggris mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri ketika pasukan mereka melawan militan Hamas
  • Perdana Menteri Israel Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa "kita sedang berperang dan kita akan menang"
  • Setidaknya 198 warga Palestina tewas setelah serangan udara balasan Israel di Jalur Gaza, kata pejabat kesehatan di sana
  • Saluran berita Israel N12 melaporkan sekitar 50 sandera Israel ditahan oleh kelompok bersenjata Hamas
  • Hamas telah menawan cukup banyak tawanan Israel untuk membuat negara itu membebaskan semua tahanan Palestina di penjaranya, kata pemimpin kelompok militan tersebut
  • Jumlah warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas telah dikonfirmasi setidaknya 40 orang. Namun, saluran berita N12 melaporkan, setidaknya 100 warga Israel tewas dalam serangan Hamas

Beberapa peristiwa lain mungkin akan terjadi mengingat pertempuran antara Hamas dan pasukan Israel masih berlansung.

Baca juga: Israel Balas Hamas dengan Serang Jalur Gaza, 198 Warga Palestina Tewas dan 1.610 Terluka

Sebagaimana diberitakan Sky News, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan, pertempuran di lapangan terus berlanjut di Israel menyusul serangan militan Hamas pada Sabtu pagi.

Berbicara dari Tel Aviv, dia menyampaikan, IDF sedang mencoba menyelesaikan serangan itu tanpa menyebabkan warga sipil terbunuh.

“IDF tidak membunuh warga sipil dengan sengaja. Kami mengalami pagi yang buruk yang dimulai dengan beberapa serangan yang datang ke negara bagian tersebut, melepaskan tembakan secara sporadis untuk membunuh siapa pun,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com