Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Hamas, Lebih dari 500 Orang Tewas di Pihak Israel

Kompas.com - 08/10/2023, 21:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

GAZA, KOMPAS.com - Lebih dari 500 orang di pihak Israel tewas dalam serangan Hamas dari Gaza pada Minggu (8/10/2023).

Sementara itu, serangan udara balasan Israel menewaskan 313 orang di Gaza dan menyebabkan hampir 2.000 korban luka-luka, menurut otoritas Palestina dikutip dari BBC.

Israel diserang Hamas pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat. Serangkaian roket ditembakkan dan pasukan dikerahkan menuju Israel.

Baca juga: Garis Waktu Konflik Israel-Palestina di Gaza sejak 2005

Ini adalah eskalasi konflik Israel-Hamas dengan jumlah korban terbanyak dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Menteri Pendidikan Israel Yoav Kish mengatakan, sekolah-sekolah di seluruh negeri akan tetap tutup selama dua hari ke depan yaitu Senin dan Selasa.

“Tidak akan ada kelas dan kegiatan pendidikan selama dua hari ke depan di semua lembaga pendidikan di seluruh negeri, termasuk lembaga pendidikan khusus,” kata Kish, dikuti dari Al Jazeera.

Sementara itu, polisi Mesir menembak mati dua turis Israel yang ikut rombongan tur di Alexandria pada Minggu (8/10/2023). Seorang warga Mesir juga tewas.

Baca juga:

Stasiun tv swasta Extra News yang berafiliasi dengan negara melaporkan, polisi tersebut menembak secara acak menggunakan senjata pribadinya.

Insiden ini terjadi ketika meningkatnya konflik antara Israel dengan kelompok milisi Hamas.

Hamas menguasai Gaza sejak 2007, menyebabkan blokade Israel yang melumpuhkan wilayah miskin berpenduduk 2,3 juta orang itu.

Baca juga: Siapa Hamas dan Mengapa Menyerang Israel?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com