Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curahan Hati Pengantin Irak Usai Kebakaran Pesta Pernikahan Tewaskan 115 Orang...

Kompas.com - 03/10/2023, 10:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Sky News

Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi itu menunjukkan pasangan itu menari saat potongan-potongan material yang terbakar jatuh dari atap.

Saat menari itulah, katanya, terjadi pemadaman listrik, dan ketika listrik kembali menyala, dia melihat api di langit-langit.

Saat itulah, kata Revan, orang-orang mulai berteriak dan melarikan diri.

Dia kemudian menjelaskan tentang menolong istrinya yang tidak bisa berjalan karena gaun pengantinnya.

"Saya meraih istri saya dan mulai menyeretnya. Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu masuk dapur. Ketika orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka," jelas Revan.

Revan mengatakan bahwa hanya ada satu alat pemadam kebakaran yang tidak berfungsi di dalam aula.

Baca juga: Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Menggambarkan bagaimana peristiwa itu terjadi, ia menyebut dua kembang api kecil dinyalakan dan mulai menari-nari, diikuti oleh empat kembang api lainnya beberapa menit kemudian.

Menurut dia, ayahnya telah mengajukan pertanyaan tentang risiko penggunaan kembang api yang percikan apinya dikhawatirkan dapat mendarat di gaun pengantin perempuan dan terbakar.

Tetapi, Revan mengaku, telah diberitahu oleh pemilik aula bahwa kembang api tersebut adalah kembang api elektrik yang tidak akan membakar.

Pasangan muda itu hanya bisa berduka.

"Kerabat kami, teman kami, orang yang kami cintai semuanya telah tiada. Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya (Haneen) dan kedua putrinya. Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain. Hari ini kami memakamkan putrinya dan kami memakamkan ibunya. Ayahnya dalam kondisi kritis. Kami tidak tahu bagaimana kondisinya," kata Revan.

"Bibi saya meninggal. Kakak perempuan saya mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Paman saya kehilangan 7 anggota keluarganya. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita," jelasnya.

Dia menyesalkan kejadian kebakaran pesta pernikahan di Irak yang dialaminya.

"Pada malam pernikahan, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang telah kami lakukan? Mengapa ini bisa terjadi?" ucap Revan.

Bahan bangunan yang sangat mudah terbakar telah ditunjukkan oleh pejabat pertahanan sipil dan media pemerintah sebagai faktor yang berpotensi menyebabkan runtuhnya bangunan dengan cepat.

Baca juga: Kebakaran di Pesta Pernikahan Irak Tewaskan Sedikitnya 100 Orang, Kembang Api Jadi Pemicu

Setelah kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia' al Sudani, mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri serta menteri kesehatan negaranya.

Dia kemudian mengarahkan para pejabat untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak dari insiden yang tidak menguntungkan ini.

Qaraqosh, yang juga dikenal sebagai Hamdaniya, adalah sebuah kota Kristen, dan selamat dari pendudukan ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com