NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Donald Trump menghadiri sidang di pengadilan New York dalam kasus gugatan sipil terkait kecurangan di praktik bisnisnya pada Senin (2/10/2023).
Gugatan Jaksa Agung New York Letitia James menuduh Trump dan perusahaannya menipu bank, perusahaan asuransi, dan pihak lain dengan senantiasa berbohong tentang kekayaannya dalam laporan keuangan.
James, seorang Demokrat, menuntut denda sebesar 250 juta dollar AS dan larangan Trump berbisnis di New York.
Baca juga: Hakim New York: Trump Lebih-lebihkan Nilai Properti untuk Kesepakatan Bisnis
Keputusan hakim minggu lalu, jika dikabulkan pada tingkat banding, akan memaksa Trump untuk menyerahkan propertinya di New York termasuk Trump Tower, gedung perkantoran di Wall Street, lapangan golf, dan kawasan real estat di pinggiran kota.
Gugatan James telah menghasilkan keputusan hakim yang menyatakan Trump melakukan penipuan dalam urusan bisnisnya. Kendali atas sejumlah properti Trump yang paling berharga berada di New York kini terancam lepas dari kepemilikannya.
"Keadilan akan menang. Tidak peduli seberapa kuat Anda, tidak peduli seberapa banyak uang yang Anda pikir Anda miliki, tidak ada yang kebal hukum," kata James kepada para wartawan sebelum menyampaikan argumen pembuka, dikutip dari AFP.
Trump, yang tiba di pengadilan, mengecam kasus ini sebagai "penipuan" bermotif politik yang dimaksudkan untuk menggagalkan kampanyenya untuk merebut kembali Gedung Putih.
“Ini ada hubungannya dengan campur tangan pemilu, jelas dan sederhana. Apa yang kami hadapi di sini adalah upaya untuk menyakiti saya dalam pemilu,” kata dia ketika tiba pada hari pembukaan sidang yang mungkin akan memakan waktu tiga bulan.
Trump menegaskan bahwa tidak ada pihak yang dirugikan dari laporan keuangannya.
“(Gugatan) Ini penipuan. Ini palsu. Asal tahu saja, laporan keuangan saya sangat fenomenal. Angka-angka yang digunakan sesungguhnya lebih sedikit dibandingkan kekayaan bersih sebenarnya. Kekayaan bersih sebenarnya jauh lebih besar. Tidak ada bank yang terpengaruh. Tidak ada bank yang dirugikan. Mereka bahkan tidak tahu mengapa mereka harus terlibat. Mereka sudah bersaksi. Mereka tidak percaya bahwa mereka terlibat karena mereka dibayar kembali tepat waktu. Tidak ada wanprestasi (gagal bayar utang). Tidak ada masalah, dan itu seperti klien yang sempurna," klaim Trump.
Baca juga: Hakim AS: Trump Tipu Bank dan Asuransi Saat Bangun Kerajaan Real Estat
Calon terdepan dari Partai Republik dalam Pilpres AS 2024 itu membantah melakukan kesalahan apa pun.
Dia mengatakan bahwa James dan hakim merendahkan nilai aset-aset seperti Mar-a-Lago, dan tidak peduli apa yang dia masukkan ke dalam laporan keuangannya karena aset-aset tersebut memiliki disclaimer (penafian tanggung jawab) yang menyatakan bahwa aset-aset itu tidak harus dipercaya.
Sementara, James mengatakan di luar pengadilan pada Senin, bahwa dia berharap untuk dapat menunjukkan sepenuhnya penipuan dan ilegalitas Trump dalam sidang.
Trump sebelumnya mengatakan dia akan dengan suka rela melakukan perjalanan ke New York untuk menghadiri sidang perdata itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.