Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Semua Penduduk Nagorno-Karabakh Mengungsi ke Armenia

Kompas.com - 30/09/2023, 18:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAGORNO-KARABAKH, KOMPAS.com - Lebih dari 100.000 penduduk Nagorno-Karabakh telah mengungsi ke Armenia hingga Sabtu (30/9/2023).

Angka tersebut hampir seluruh penduduk resmi di daerah kantong etnis Armenia itu.

Juru bicara Perdana Menteri Armenia Nazeli Baghdasaryan mengatakan, jumlah pengungsi yang memasuki negara itu selama sepekan terakhir mencapai 100.417 orang.

Baca juga: UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan

Eksodus ini terjadi setelah Nagorno-Karabakh--sebelumnya diperkirakan berpenduduk 120.000 jiwa--mengalami pergolakan selama puluhan tahun melawan pemerintahan Azerbaijan dan berakhir dengan kekalahan.

Baku merebut kembali wilayah tersebut--yang diakui secara internasional sebagai bagian Azerbaijan--dalam serangan kilat pekan lalu.

Otoritas etnis Armenia di republik yang memproklamirkan diri itu mengumumkan, mereka secara resmi tak ada lagi usai setuju menyerah dan menyerahkan senjata.

Baca juga:

Mantan separatis Artak Beglaryan berujar, menurut informasi tidak resmi kelompok terakhir penduduk Nagorno-Karabakh sedang dalam perjalanan ke Armenia pada Sabtu.

“Paling banyak yang tersisa hanya beberapa ratus orang, sebagian besar adalah pejabat, pegawai layanan darurat, relawan, dan beberapa orang berkebutuhan khusus,” tulisnya di media sosial, dikutip dari kantor berita AFP.

PBB akan mengirim perwakilan ke Nagorno-Karabakh akhir pekan ini, terutama untuk menilai kebutuhan kemanusiaan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.

Ia menambahkan bahwa PBB tidak memiliki akses ke Nagorno-Karabakh selama sekitar 30 tahun.

Baca juga: Penyebab Kenapa Armenia dan Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com