NAGORNO-KARABAKH, KOMPAS.com - Lebih dari 100.000 penduduk Nagorno-Karabakh telah mengungsi ke Armenia hingga Sabtu (30/9/2023).
Angka tersebut hampir seluruh penduduk resmi di daerah kantong etnis Armenia itu.
Juru bicara Perdana Menteri Armenia Nazeli Baghdasaryan mengatakan, jumlah pengungsi yang memasuki negara itu selama sepekan terakhir mencapai 100.417 orang.
Baca juga: UPDATE Ledakan di Nagorno-Karabakh, 68 Orang Tewas, 105 Belum Ditemukan
Eksodus ini terjadi setelah Nagorno-Karabakh--sebelumnya diperkirakan berpenduduk 120.000 jiwa--mengalami pergolakan selama puluhan tahun melawan pemerintahan Azerbaijan dan berakhir dengan kekalahan.
Baku merebut kembali wilayah tersebut--yang diakui secara internasional sebagai bagian Azerbaijan--dalam serangan kilat pekan lalu.
Otoritas etnis Armenia di republik yang memproklamirkan diri itu mengumumkan, mereka secara resmi tak ada lagi usai setuju menyerah dan menyerahkan senjata.
Baca juga:
Mantan separatis Artak Beglaryan berujar, menurut informasi tidak resmi kelompok terakhir penduduk Nagorno-Karabakh sedang dalam perjalanan ke Armenia pada Sabtu.
“Paling banyak yang tersisa hanya beberapa ratus orang, sebagian besar adalah pejabat, pegawai layanan darurat, relawan, dan beberapa orang berkebutuhan khusus,” tulisnya di media sosial, dikutip dari kantor berita AFP.
PBB akan mengirim perwakilan ke Nagorno-Karabakh akhir pekan ini, terutama untuk menilai kebutuhan kemanusiaan, kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.
Ia menambahkan bahwa PBB tidak memiliki akses ke Nagorno-Karabakh selama sekitar 30 tahun.
Baca juga: Penyebab Kenapa Armenia dan Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.