STEPANAKERT, KOMPAS.com - Lebih dari 200 orang terluka dalam ledakan kuat di wilayah pegunungan Nagorno-Karabakh, wilayah yang disengketakan namun secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan pada Senin (25/9/2023).
Sebagian besar korban berada dalam kondisi parah setelah ledakan di fasilitas penyimpanan bahan bakar di dekat ibu kota regional Stepanakert pada Senin (26/9/2023) malam.
Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan tersebut.
Baca juga: Intelijen AS: Jatuhnya Pesawat Prigozhin Disebabkan Ledakan yang Disengaja
Dilansir dari Guardian, ledakan terjadi ketika warga, yang kebanyakan etnis Armenia, sedang mengantre untuk mendapatkan bahan bakar untuk mobil mereka agar dapat meninggalkan wilayah tersebut.
Para korban harus diterbangkan keluar dari wilayah tersebut untuk mendapatkan perawatan medis guna menyelamatkan nyawa mereka, kata Stepanyan.
Belum jelas apakah ada korban tewas.
Puluhan orang telah mengantre di fasilitas bahan bakar di mana ledakan terjadi karena mereka telah dijanjikan bahan bakar untuk mobil mereka agar dapat pindah ke Armenia, menurut pihak berwenang separatis Nagorno-Karabakh.
Militer Azerbaijan menggempur pasukan Armenia dalam serangan kilat selama 24 jam pekan lalu, memaksa otoritas separatis untuk setuju meletakkan senjata.
Mereka memaksa untuk memulai pembicaraan tentang reintegrasi Nagorno-Karabakh ke dalam Azerbaijan setelah tiga dekade pemerintahan separatis.
Meskipun Azerbaijan telah berjanji untuk menghormati hak-hak etnis Armenia di wilayah tersebut dan memulihkan pasokan setelah blokade selama 10 bulan, banyak penduduk setempat yang takut akan pembalasan dan memutuskan untuk pergi ke Armenia.
Pemerintah Armenia mengatakan bahwa lebih dari 6.500 penduduk Nagorno-Karabakh telah melarikan diri ke Armenia pada Senin malam.
Rusia mengatakan bahwa pasukan penjaga perdamaian Rusia di Nagorno-Karabakh membantu proses evakuasi.
Sekitar 700 orang masih berada di kamp penjaga perdamaian pada Senin malam.
Ledakan terjadi beberapa jam setelah putaran kedua pembicaraan antara pejabat Azerbaijan dan perwakilan separatis diadakan di kota Khojaly, di sebelah utara ibukota Nagorno-Karabakh.
Baca juga: Ledakan Bom di Pertemuan Partai Politik Pakistan, 39 Orang Tewas, 123 Terluka
Putaran pertama diadakan minggu lalu. Kantor kepresidenan Azerbaijan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembicaraan tersebut diadakan dalam suasana yang konstruktif dan bahwa diskusi tersebut difokuskan pada bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut dan layanan medis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.