Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 5 Tahun, Pakta Militer Korea Utara dan Korea Selatan Belum Jelas

Kompas.com - 20/09/2023, 18:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: VOA Indonesia

SEOUL, KOMPAS.com - Masa depan perjanjian penting antara Korea Selatan dan Korea Utara yang ditandatangani lima tahun lalu, untuk mengurangi ketegangan militer, kini menghadapi ketidakpastian.

Seoul menganggapnya sebagai serangkaian pelanggaran dan provokasi militer yang dilakukan Pyongyang.

Perjanjian Militer Komprehensif (CMA) yang ditandatangani oleh kedua Korea pada 19 September 2018 itu, merincikan langkah-langkah untuk meredakan ketegangan militer dan mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan.

Baca juga: Ragam Peluang Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan, Menginjak 50 Tahun Hubungan Diplomasi

Penandatanganan itu dilakukan pada masa Seoul dan Pyongyang rujuk, namun hubungan keduanya memburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Korea Utara mengintensifkan program senjatanya, melakukan sejumlah uji coba rudal balistik, termasuk peluncuran rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat Hwasong-18 pada April dan Juli.

Baca juga:

Seoul melakukan tinjauan hukum atas penangguhan perjanjian itu, setelah Korea Utara meluncurkan lima drone yang melintasi Korea Selatan pada 26 Desember 2022.

Salah satunya terbang di atas zona larangan terbang yang ditetapkan, di sekitar kantor kepresidenan di Seoul, dan lainnya terbang di dekat pantai barat semenanjung.

Baca juga: Perang Korea 1950: Bagaimana Akhirnya dan Kenapa Korsel-Korut Tidak Bersatu

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul 5 Tahun Berlalu, Nasib Pakta Militer Dua Korea Tak Jelas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

UNRWA Sebut Israel Berusaha Paksa Warga Gaza Masuk ke Mesir

UNRWA Sebut Israel Berusaha Paksa Warga Gaza Masuk ke Mesir

Global
Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Terperosok ke Lubang yang Sengaja Dibuat di Pantai, Pria Ini Terkubur dan Susah Ditolong

Global
Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Singapura Setop Impor Unggas dari Sejumlah Negara karena Flu Burung

Global
10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

10 Negara yang Belum Pernah Dijajah Bangsa Eropa

Internasional
300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com