"Ini adalah tragedi yang mengerikan. Kami benar-benar terhuyung-huyung dengan apa yang telah terjadi. Keluarga saya selamat, tetapi seluruh desa berduka karena kehilangan anak-anaknya. Banyak tetangga saya kehilangan orang yang mereka cintai. Rasa sakitnya tak terlukiskan," kata Hasna.
Sebelum bencana, Moulay Brahim adalah rumah bagi sekitar 3.000 orang. Di dataran tinggi desa, Bouchra menyeka air mata dengan syalnya sambil melihat para pria menggali kuburan.
Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 1.037 Orang Tewas, 721 dalam Kondisi Kritis
"Cucu-cucu sepupu saya meninggal. Saya menyaksikan kehancuran yang terjadi. Saya masih gemetar. Rasanya seperti bola api yang menghanguskan segalanya. Semua orang di sini kehilangan keluarga, di desa ini dan di desa lain," ucapnya.
Penduduk desa lainnya, Lahcen Ait Tagaddirt, kehilangan dua orang kerabatnya yang masih kecil yang tinggal di desa terdekat. Keponakannya berusia enam dan tiga tahun ketika mereka meninggal.
"Ini adalah kehendak Tuhan. Di sini kami tidak punya apa-apa. Daerah pegunungan sangat sulit," ungkapnya.
Seorang tetangga muda yang tidak ingin disebutkan namanya menceritakan bagaimana pamannya berhasil lolos dari maut.
"Dia sedang berdoa ketika atap rumahnya runtuh, tetapi dengan suatu keajaiban mereka berhasil mengeluarkannya dari reruntuhan rumahnya," katanya.
"Sungguh luar biasa memikirkan bahwa beberapa saat guncangan dapat menyebabkan begitu banyak kemalangan," tambah warga Maroko itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.