Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Maroko, 820 Orang Tewas, Negara Lain Mulai Tawarkan Bantuan

Kompas.com - 09/09/2023, 17:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MARRAKESH, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas dalam gempa Maroko bertambah lagi menjadi 820 orang pada Sabtu (9/9/2023).

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan korban tewas mencapai 632 orang.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,8 telah menghantam Maroko bagian tengah pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Maroko Bertambah Jadi 632 Orang, Penduduk Bertahan di Luar Rumah

Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 kilometer (km) di barat daya Kota Marrakesh, di kedalaman 18,5 km.

"Sebanyak 672 orang lainnya terluka, termasuk 205 orang dalam kondisi kritis," kata Kementerian Dalam Negeri Maroko, dikutip dari AFP.

Gempa Maroko kali ini tercatat menjadi gempa terkuat yang pernah tercatat di negara tersebut.

Ungkapan belasungkawa

Para pemimpin negara dan diplomat di seluruh dunia menyatakan belasungkawa dan dukungan pada Sabtu untuk Maroko setelah gempa bumi dahsyat melanda kota wisata Marrakesh.

Baca juga: Gempa Maroko: 296 Orang Tewas akibat Kerusakan Bangunan

Ini termasuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Perancis Emmanuel Macron, Presiden China Xi Jinping, dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

"Amerika Serikat siap untuk memberikan bantuan apa pun yang diperlukan," ungkap Biden dalam sebuah pernyataan.

"Saya sangat sedih atas hilangnya nyawa dan kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi di Maroko. Pikiran dan doa kami bersama semua orang yang terkena dampak dari kesulitan yang mengerikan ini," tambahnya.

Spanyol tawarkan pengiriman tim penyelamat 

Spanyol sendiri telah menawarkan untuk mengirimkan tim penyelamat ke Maroko menyusul gempa bumi yang menewaskan lebih dari 800 orang.

Warga berlindung di sebuah alun-alun setelah gempa bumi di Marrakesh pada 9 September 2023. Hampir 300 orang tewas setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada 8 September malam, menurut hitungan awal pemerintah, dengan penduduk Marrakesh melaporkan jeritan yang tak tertahankan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8. Kini jumlahnya sudah bertambah menjadi 600 orang lebih yang tewas dalam gempa Maroko. AFP/FADEL SENNA Warga berlindung di sebuah alun-alun setelah gempa bumi di Marrakesh pada 9 September 2023. Hampir 300 orang tewas setelah gempa bumi dahsyat mengguncang Maroko pada 8 September malam, menurut hitungan awal pemerintah, dengan penduduk Marrakesh melaporkan jeritan yang tak tertahankan setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8. Kini jumlahnya sudah bertambah menjadi 600 orang lebih yang tewas dalam gempa Maroko.

"Spanyol telah menawarkan Maroko, jika dianggap perlu, kapasitas penyelamatannya, yang pada saat-saat ini adalah yang paling penting, serta kapasitas pembangunan kembali setelah momen ini berlalu. Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa," kata Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares kepada para wartawan di KTT G20 di India.

Menteri tersebut mengatakan bahwa Unit Darurat Militer Spanyol (UME), serta badan-badan bantuan dan kedutaan besarnya siap membantu Maroko, rakyat Maroko, untuk mencoba meringankan situasi ini dan menyelamatkan sebanyak mungkin orang.

UME adalah badan angkatan bersenjata yang dibentuk untuk melakukan intervensi dengan cepat dalam situasi darurat seperti kebakaran hutan, banjir, dan gempa bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com