Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Maroko Bertambah Jadi 632 Orang, Penduduk Bertahan di Luar Rumah

Kompas.com - 09/09/2023, 14:44 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

RABAT, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas gempa Maroko bertambah menjadi 632 orang. Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Maroko melaporkan korban tewas mencapai 296 orang.

Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 6,8 tersebut telah menghantam Maroko bagian tengah.

Menurut US Geological Survey, pusat gempa berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 kilometer (km) di barat daya Marrakesh, pada kedalaman 18,5 km.

Baca juga: Gempa Dahsyat M 6,8 Melanda Maroko, Bangunan Runtuh, Warga Melarikan Diri

Gempa besar terjadi pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.11 waktu setempat (22.11 GMT). Setelah itu, berselang 19 menit, terjadi gempa susulan berkekuatan magnitudo 4,9.

Kementerian Dalam Negeri Marokok pada Sabtu (9/9/2023) mengatakan, gempa tersebut menewaskan penduduk di beberapa provinsi dan kotamadya, seperti al-Haouz, Marrakesh, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.

Kementerian itu menambahkan bahwa sedikitnya 329 orang terluka dalam musibah gempa Maroko kali ini.

Cuplikan video gempa Marokok yang beredar di media sosial menunjukkan gedung-gedung rusak, bangunan-bangunan lain berguncang, dan jalan-jalan dipenuhi reruntuhan.

Orang-orang terlihat melarikan diri dengan panik dan beberapa orang berjalan melalui kepulan debu.

Ada juga laporan mengenai keluarga yang terjebak di bawah reruntuhan rumah mereka, dan kerusakan di beberapa bagian Medina di Marrakesh, yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Baca juga: Gempa Maroko: 296 Orang Tewas akibat Kerusakan Bangunan

Bumah sakit di kota ini telah menerima banyak korban luka, dan pihak berwenang telah meminta warga untuk mendonorkan darah.

"Beberapa bangunan di kota tua itu telah runtuh," kata seorang warga kepada kantor berita Reuters.

Beberapa klip di X menunjukkan gedung-gedung yang runtuh, namun di mana saja gedung-gedung itu berada belum dapat diidentifikasi.

Diberitakan AFP, banyak penduduk di Kota Marrakesh telah memutuskan untuk tetap berada di luar rumah untuk berjaga-jaga jika kota ini diguncang gempa susulan yang kuat.

Seorang pria lain di kota bersejarah itu menggambarkan bahwa ia telah merasakan getaran yang hebat dan melihat gedung-gedung bergerak.

"Semua orang terkejut dan panik. Anak-anak menangis dan para orang tua kebingungan," kata Abdelhak El Amrani kepada kantor berita AFP.

Dia mengatakan listrik dan saluran telepon mati selama 10 menit.

Baca juga: Kemenlu Sebut Tak Ada Korban WNI Akibat Gempa Magnitudo 6,8 di Maroko

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

300 Pengungsi Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Ditemukan Tumpukan Kartu Pengungsi PBB

Global
Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Tak Mau Coblos Dirinya Sendiri, Calon Anggota Dewan di AS Ini Kalah karena Kurang Satu Suara

Global
Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Wabah Kutu Busuk Mulai Merebak di Asia

Global
Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Terungkap, Ini Lagu Terakhir yang Diputar Saat Kematian John Lennon

Global
Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Puluhan Pria Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Begini Cerita Korban

Global
Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Ini Alasan Tembok Besar China Dibangun

Internasional
Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Israel: Serangan yang Tewaskan Jurnalis di Lebanon Terjadi di Zona Tempur Aktif

Global
Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Misteri Tomat yang Hilang di Stasiun Luar Angkasa Internasional Akhirnya Terpecahkan

Global
AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

AS Setujui Penjualan Amunisi Darurat ke Israel

Global
Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Beri Pernyataan Menjurus Antisemitisme, Rektor Universitas Bergengsi AS Mundur

Global
Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Rangkuman Hari Ke-654 Serangan Rusia ke Ukraina: Perundingan Damai Tak Realistis | Gelombang Rudal Rusia

Global
AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

AS Akan Jual 14.000 Peluru Tank ke Israel Tanpa Persetujuan Kongres

Global
Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Houthi Sebut Akan Targetkan Semua Kapal yang Menuju Israel Tanpa Pandang Bulu

Global
Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Saat Korban Tewas di Gaza Capai 17.700 Orang, Netantahu Sebut Ini Perang yang Adil

Global
[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

[UNIK GLOBAL] Anak Ajaib Kini Menganggur | Kutukan Firaun Nyata?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com