Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Kebijakan Raja di Facebook, Pria Maroko Dipenjara 5 Tahun

Kompas.com - 05/08/2023, 18:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

RABAT, KOMPAS.com - Seorang pengguna internet Maroko dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena mengkritik raja di Facebook terkait normalisasi hubungan negara itu dengan Israel.

Said Boukioud, 48 tahun, dipenjara pekan ini karena unggahannya yang mengecam normalisasi dengan cara yang dapat ditafsirkan sebagai kritik terhadap raja.

Ini disampaikan pengacara El Hassan Essouni, seraya menambahkan bahwa dia telah mengajukan banding.

Baca juga: KBRI Rabat Ceritakan Suasana Idul Adha di Maroko

Dilansir dari Guardian, di bawah konstitusi negara itu, urusan luar negeri adalah hak prerogatif raja, Raja Mohammed VI.

Maroko dan Israel menormalkan hubungan pada Desember 2020 sebagai bagian dari Perjanjian Abraham yang didukung AS.

Putusan pengadilan Casablanca keras dan tidak dapat dipahami, kata pengacara tersebut.

Dia menambahkan bahwa meskipun kliennya menyatakan penolakannya terhadap hubungan dengan Israel, dia tidak berniat untuk menyinggung perasaan raja dengan melakukan hal tersebut.

Unggahan di Facebook tersebut berasal dari akhir tahun 2020, ketika Boukioud tinggal dan bekerja di Qatar.

Dia menghapus unggahan tersebut dan menutup akunnya ketika mengetahui bahwa dia dituntut di Maroko, kata pengacara tersebut.

Boukioud dihukum berdasarkan pasal 267-5 KUHP, yang menetapkan hukuman penjara antara enam bulan hingga dua tahun bagi siapa saja yang merongrong monarki.

Baca juga: Pertama Kalinya, Maroko Buka Lab Ganja untuk Obat dan Industri

Namun hukuman tersebut dapat ditingkatkan menjadi lima tahun jika pelanggaran dilakukan di depan umum, termasuk melalui media elektronik.

Para aktivis hak asasi manusia mengatakan bahwa undang-undang tersebut menghalangi kebebasan berekspresi, dan kata-katanya tidak merinci secara tepat apa yang dapat dianggap sebagai serangan terhadap kerajaan.

Sejak menormalisasi hubungan, Maroko dan Israel telah meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk keamanan, perdagangan, dan pariwisata.

Namun tidak semua warga Maroko mendukung hal ini, terutama sejak naiknya koalisi sayap kanan yang dipimpin oleh perdana menteri Benjamin Netanyahu ke tampuk kekuasaan pada bulan Desember tahun lalu.

Banyak orang Maroko juga memiliki pandangan pro-Palestina yang kuat.

Baca juga: Israel Berterima Kasih ke Maroko karena Lindungi Umat Yahudi Selama Tragedi Holocaust

Dalam sebuah pidato pada hari Sabtu yang menandai ulang tahun kenaikan tahtanya pada tahun 1999, raja menegaskan kembali pendirian Maroko yang tak tergoyahkan dalam mendukung perjuangan Palestina yang adil dan hak-hak yang sah dari rakyat Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com