Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Gempa Maroko, 1.037 Orang Tewas, 721 dalam Kondisi Kritis

Kompas.com - 09/09/2023, 20:46 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

RABAT, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas gempa Maroko bertambah lagi. Terbaru, Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Sabtu (9/9/2023) melaporkan gempa telah menewaskan 1.000 orang lebih.

Gempa kali ini pun menjadi gempa bumi paling mematikan yang pernah terjadi di Maroko dalam beberapa dekade terakhir.

Gempa telah menyebabkan kerusakan yang meluas dan membuat penduduk serta turis yang ketakutan berlarian ke tempat yang lebih aman di tengah malam.

Baca juga: KBRI Rabat Pastikan Seluruh WNI Selamat dari Gempa Maroko, Termasuk 70 Peserta Konferensi UNESCO

Gempa berkekuatan magnitudo 6,8 tersebut melanda daerah pegunungan yang berjarak 72 kilometer di barat daya dari daerah wisata Marrakesh pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.11 waktu setempat. 

Getaran yang kuat juga dirasakan di kota-kota pesisir Rabat, Casablanca, dan Essaouira.

"Saya hampir tertidur ketika saya mendengar pintu dan daun jendela berderak," kata Ghannou Najem, seorang warga Casablanca berusia 80-an yang sedang mengunjungi Marrakesh saat gempa terjadi.

"Saya keluar rumah dengan panik. Saya pikir saya akan mati sendirian," tambahnya, dikutip dari AFP.

Seorang ahli menilai gempa Maroko ini menjadi gempa terkuat yang pernah melanda negara Afrika Utara itu.

Bill McGuire, profesor emeritus di University College London, Inggris, menggambarkannya sebagai gempa terbesar di kawasan itu dalam lebih dari 120 tahun terakhir.

"Di tempat yang jarang terjadi gempa bumi yang merusak, bangunan-bangunan tidak dibangun dengan cukup kuat sehingga banyak yang runtuh, dan mengakibatkan banyak korban jiwa," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 820 Orang Tewas, Negara Lain Mulai Tawarkan Bantuan

721 orang dalam kondisi kritis

Data terbaru dari Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Sabtu menunjukkan, gempa tersebut menewaskan sedikitnya 1.037 orang, sebagian besar di provinsi Al-Haouz, pusat gempa, dan Taroudant.

Sementara itu, sebanyak 1.204 orang lainnya ditemukan terluka, termasuk 721 orang dalam kondisi kritis.

Kementerian Dalam Negeri Maroko juga mencatat kematian di provinsi Ouarzazate, Chichaoua, Azilal, dan Youssoufia, Marrakesh, Agadir, dan daerah Casablanca.

Faisal Badour, seorang insinyur, mengatakan bahwa ia merasakan gempa sebanyak tiga kali di gedungnya di Marrakesh.

"Ada keluarga yang masih tidur di luar karena kami sangat takut dengan kekuatan gempa ini. Teriakan dan tangisan tak tertahankan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com