RABAT, KOMPAS.com – KBRI Rabat untuk sementara waktu memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban gempa Maroko.
Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar MM, pada Sabtu (9/9/2023) pukul 18.50 WIB atau pukul 12.50 waktu Rabat mengatakan, sekitar 500 warga negara Indonesia yang menetap di Maroko telah diketahui selamat dari gempa.
“Kami dari tadi (Jumat, 8/9/2023) malam, sampai siang ini (waktu Maroko) tetap memonitor kondisi para WNI. Informasi yang kami kumpulkan, belum ada satu WNI pun yang terjebak atau menjadi korban gempa,” jelas dia saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: UPDATE Gempa Maroko, 820 Orang Tewas, Negara Lain Mulai Tawarkan Bantuan
Dia juga memastikan sebanyak 70 WNI yang tengah mengikuti The 10th International Conference on UNESCO Global Geoparks 2023 di Kota Marrakesh dalam kondisi aman atau selamat setelah gempa dahsyat mengguncang Maroko.
“Ada orang kita dari berbagai daerah di Indonesia yang sedang mengikuti konferensi internasional di kota yang dekat dengan pusat gempa. Dari 70 orang, tidak ada yang mengalami luka,” ungkap Dubes Hasrul.
Seperti diketahui, Maroko telah diguncang gempa kuat berkekuatan magnitudo 6,8 pada Jumat malam waktu setempat. Kementerian Dalam Negeri Maroko mencatat, korban tewas semantara dalam musibah itu telah mencapai 820 orang.
Menurut US Geological Survey, pusat gempa Maroko berada di Pegunungan Atlas Tinggi, 71 kilometer (km) di barat daya Kota Marrakesh, di kedalaman 18,5 km.
Baca juga: Korban Tewas Gempa Maroko Bertambah Jadi 632 Orang, Penduduk Bertahan di Luar Rumah
Hasrul menyampaikan, gempa Maroko kali ini memang terasa begitu kuat.
Dia yang sedang berada di Rabat saja ikut merasakan gempa tersebut.
“Luar biasa, kuat sekali. Dari Rabat padahal sekitar 340-400 km ke pusat gempa. Tapi, guncangan di Rabat terasa sekali. Seperti tsunami Aceh 2004 lalu, saya di Medan masih terasa guncangan gempanya,” ungkap dia.
Saat disinggung apakah Pemerintah Indonesia berencana memberikan bantuan kepada korban gempa Maroko, Hasrul mengatakan, pihaknya perlu melihat situasi terlebih dahulu.
“Kami tunggu Pemerintah Maroko apakah mereka akan membuka pintu (terima) bantuan atau tidak, sampai sekarang belum,” jelasnya.
Baca juga: Jokowi Ucapkan Belasungkawa untuk Korban Gempa di Maroko
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.