Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bantah Perintahkan Pembunuhan Prigozhin

Kompas.com - 25/08/2023, 18:56 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kremlin menepis rumor yang beredar bahwa pihaknya telah memerintahkan pembunuhan bos Wagner Yevgeny Prigozhin.

Prigozhin sebelumnya dilaporkan tewas dalam sebuah insiden penerbangan. 

Rumor adanya kesengajaan dalam kecelakaan pesawat yang ditumpangi bos Wagner tersebut menguat mengingat Prigozhin adalah otak pemberontakan terhadap kepemimpinan militer Rusia beberapa waktu lalu.

Baca juga: Menebak Masa Depan Wagner Setelah Tewasnya Prigozhin

"Ada banyak spekulasi seputar kecelakaan pesawat dan kematian tragis para penumpang, termasuk Yevgeny Prigozhin. Tentu saja, di Barat, spekulasi ini disajikan dari sudut pandang tertentu. Semua ini adalah kebohongan mutlak," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers, Jumat (25/8/2023).

Kecelakaan pada Rabu (23/8/2023) itu terjadi tepat dua bulan setelah Prigozhin memimpin pemberontakan mematikan terhadap para petinggi Moskwa.

Itu kerusuhan yang dipandang oleh para pengamat sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Setelah hampir 24 jam tutup mulut, Putin pada Kamis (24/8/2023) menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban.

Dia menggambarkan Prigozhin sebagai orang yang telah membuat kesalahan serius dalam hidupnya,

Pria berusia 62 tahun itu terdaftar dalam pesawat yang membawa sembilan orang lainnya yang juga diduga telah meninggal.

Baca juga:

Prigozhin belum diidentifikasi secara resmi sebagai salah satu korban.

"Segera setelah hasilnya keluar, kami akan mengumumkannya," kata Peskov, dikutip dari AFP.

Ketika ditanya apakah Putin akan menghadiri pemakaman, juru bicara Kremlin mengatakan bahwa investigasi yang panjang harus diselesaikan terlebih dahulu.

"Jadwal kerja presiden cukup padat saat ini," kata Peskov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com