Sejauh ini hanya pemerintah China yang menyampaikan penolakan atas rencana pembuangan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima. Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan tetap bersikap netral.
Menurutnya, pembuangan air limbah radioaktif PLTN Fukushima ke laut sedianya dilakukan secara perlahan agar tidak melebihi batas yang disyaratkan oleh IAEA. Selama ini Jepang dikenal senantiasa mengikuti prosedur dan memproses pengolahan air limbah itu dengan baik.
Djarot melihat konsentrasi tritium dalam air limbah radioaktif PLTN Fukushima yang dibuang ke laut sangat rendah, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap biota laut.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menggarisbawahi urgensi pembuangan air limbah radioaktif yang sudah diolah itu sedianya dilakukan secara transparan.
Baca juga: Cara Jepang Olah dan Buang Air Limbah PLTN Fukushima ke Laut
Ditambahkannya, Indonesia telah secara aktif membahas isu ini di forum Badan Energi Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA), yang secara intensif melakukan pemeriksaan dan kajian dari aspek kesehatan, keamanan dan lingkungan.
Pemerintah Jepang mengumumkan rencana pembuangan air limbah radioaktif itu ke laut pada 2021, dan telah menghadapi protes keras, terutama dari kelompok-kelompok perikanan di Jepang.
Kelompok-kelompok di Korea Selatan dan China juga menyuarakan keprihatinan, menjadikannya sebagai masalah politik dan diplomatik.
Kelompok konservasi dan sejumlah aktivis lainnya termasuk di antara mereka yang melakukan protes di luar kantor pusat TEPCO di Tokyo dan sejumlah lokasi di Fukushima saat pengumuman persiapan akhir dilakukan.
Sebagian air limbah radioaktif yang terkumpul di PLTN sejak bencana pada 2011 itu telah didaur ulang agar reaktor yang rusak tetap dingin, karena tsunami menghancurkan sistem pendingin PLTN itu.
Namun, sisa airnya disimpan di sekitar 1.000 tangki besar, yang telah terisi 98 persen dari kapasitas yang mencapai 1,37 juta ton.
Tangki-tangki tersebut menutupi sebagian besar kompleks PLTN, yang membutuhkan ruang untuk membangun fasilitas baru yang diperlukan untuk melanjutkan penonaktifan PLTN itu.
Pihak berwenang mengatakan pembuangan itu harus dilakukan guna mencegah kebocoran yang tidak disengaja dari air yang tidak diolah dan tidak diencerkan, yang melebihi batas keamanan yang ditetapkan pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.