Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang: Belum Ada Keputusan Kapan Limbah PLTN Fukushima Akan Dibuang

Kompas.com - 20/08/2023, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOMIOKA, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida pada Minggu (20/8/2023), mengatakan pemerintahnya belum memutuskan kapan akan mulai membuang air yang telah diolah dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.

Laporan media menunjukkan bahwa pembuangan sekitar 1,34 juta ton air limbah, yang menurut Jepang aman, dapat dimulai secepatnya pada bulan ini.

Berbicara di PLTN Fukushima yang hancur akibat tsunami pada 2011, Kishida menyampaikan, dirinya akan bertemu dengan para pejabat industri perikanan untuk mendiskusikan kerisauan mereka.

Baca juga: Hong Kong Larang Impor Makanan Laut Jepang jika Air Fukushima Dibuang

"Saya harus menahan diri untuk tidak mengomentari waktu konkret pelepasan ke laut pada saat ini, karena keputusan harus diambil setelah pemerintah secara keseluruhan melihat langkah-langkah yang berkaitan dengan keselamatan dan kerusakan reputasi (untuk industri perikanan)," kata Kishida kepada wartawan.

"Saya berharap dapat bertemu dengan para nelayan, yang dipimpin oleh ketua (Masanobu) Sakamoto dari federasi koperasi perikanan Jepang, secepat mungkin," tambah PM Jepang, dikutip dari AFP.

Banyak nelayan Jepang yang menentang pembuangan limbah PLTN Fukushima ini.

Mereka khawatir hal tersebut akan merusak upaya yang telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk memperbaiki citra industri ini setelah bencana tahun 2011.

Volume air limbah PLTN Fukushima yang rencannya bakal dibuang ke laut setara dengan lebih dari 500 kolam renang Olimpiade.

Air ini telah terakumulasi dalam 12 tahun terakhir dari air yang dipakai untuk mendinginkan tiga reaktor yang dikombinasikan dengan air tanah dan hujan.

Baca juga: Terkait Limbah PLTN Fukushima, Selandia Baru Ikut Keputusan IAEA

Jepang klaim aman

Operator PLTN TEPCO mengatakan, elemen radioaktif yang berbahaya telah disaring dan air yang akan dilepaskannya aman, sebuah pandangan yang didukung oleh badan atom PBB.

Jepang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mencoba memenangkan opini publik di dalam dan luar negeri dengan berbagai cara. Itu termasuk, menayangkan langsung ikan-ikan yang hidup di air yang telah diolah hingga upaya melawan disinformasi online.

Kekhawatiran publik tentang rencana tersebut tetap tinggi di Korea Selatan, tetapi pemerintahnya mengatakan bahwa tinjauan mereka terhadap rencana tersebut telah sesuai dengan standar internasional.

Namun China, yang memiliki hubungan dingin dengan Jepang, telah melarang impor makanan dari 10 prefektur Jepang dan memberlakukan tes radiasi yang ketat pada makanan dari negara lain.

Pelepasan air yang telah diolah -maksimum 500.000 liter per hari, kata TEPCO- hanyalah satu tahap pembersihan.

Tugas yang jauh lebih berbahaya adalah membuang puing-puing radioaktif dan bahan bakar nuklir yang sangat berbahaya dari tiga reaktor yang meledak.

Baca juga: Korea Utara Kecam IAEA karena Izinkan Jepang Buang Limbah PLTN Fukushima ke Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com