Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Langsung Akan Batasi Impor Makanan dari Jepang Buntut Limbah PLTN Fukushima

Kompas.com - 22/08/2023, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong John Lee pada Selasa (22/8/2023), mengatakan telah menginstruksikan pemerintahnya untuk segera mengaktifkan pembatasan impor pada beberapa makanan Jepang.

Perintah itu datang setelah Jepang mengumumkan akan melepaskan air limbah dari PLTN Fukushima ke laut mulai Kamis (24/8/2023).

"Pemerintah Jepang telah memutuskan sendiri untuk membuang air limbah nuklir ke laut. Saya menyatakan keberatan keras saya," kata John Lee, dalam sebuah postingan di Facebook.

Baca juga: Jepang Putuskan Akan Mulai Buang Limbah PLTN Fukushima pada Kamis 24 Agustus

Dia menyebut langkah Jepang tersebut tidaklah bertanggung jawab karena mengabaikan keamanan pangan dan risiko lingkungan.

"Saya telah menginstruksikan Sekretaris Lingkungan dan Ekologi dan departemen terkait untuk segera mengaktifkan langkah-langkah pengendalian impor untuk melindungi keamanan pangan dan kesehatan masyarakat di Hong Kong," ucap John Lee, sebagaimana dikutip dari AFP.

Jepang telah bersikeras bahwa pembuangan limbah PLTN Fukushima secara bertahap ke laut adalah aman, sebuah pandangan yang didukung oleh badan atom PBB (IAEA).

Menurut Kementerian Pertanian Jepang, Hong Kong sebenarnya adalah penerima impor makanan Jepang terbesar kedua, setelah China.

Pada bulan lalu, kota ini mengumumkan bahwa mereka berencana untuk melarang impor produk akuatik yang berasal dari 10 prefektur di Jepang jika negara itu melanjutkan pembuangan air limbahnya.

Baca juga:

Pengumuman ini menyusul pengumuman serupa dari Administrasi Umum Bea Cukai China, yang telah mengancam akan melarang semua bahan makanan dari daerah-daerah tersebut.

Sepuluh prefektur yang disebutkan adalah Tokyo, Fukushima, Chiba, Tochigi, Ibaraki, Gunma, Miyagi, Niigata, Nagano, dan Saitama.

Perwakilan diplomatik Jepang di Hong Kong telah menentang pembatasan impor dan telah bertemu dengan Lee dan pejabat senior pemerintah dalam beberapa pekan terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com