Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Evakuasi Pertama yang Angkut 262 Orang dari Niger Tiba di Perancis

Kompas.com - 02/08/2023, 12:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NIAMEY, KOMPAS.com - Pesawat evakuasi pertama yang membawa 262 orang dari Niger telah mendarat di Paris, Perancis, pada Rabu (2/8/2023) pagi.

Sebagian besar dari mereka yang dibawa menyusul kudeta Niger itu adalah warga Perancis sendiri. 

Presiden Niger Mohamed Bazoum seperti diketahui telah ditahan pada pekan lalu oleh pengawal kepresidenan sendiri dalam upaya kudeta ketiga dalam beberapa tahun terakhir di Sahel.

Baca juga: Burkina Faso dan Mali: Intervensi Militer ke Niger Akan Jadi Deklarasi Perang Lawan Kami Juga

Dua negara tetangga Niger sesama bekas jajahan Perancis, yakni Mali dan Burkina Faso, juga telah dilanda kudeta oleh militer.

Para pemimpin Afrika Barat, yang didukung oleh mitra-mitra Barat mereka, telah mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengembalikan Bazoum yang terpilih secara demokratis dan menjatuhkan sanksi keuangan pada junta.

Setelah protes anti-Perancis yang dipicu oleh kudeta, Paris pada Selasa (1/8/2023) mengatakan bahwa mereka akan menarik warga negaranya dari ibu kota Niamey.

"Ada 262 orang di dalam pesawat, Airbus A330, termasuk belasan bayi," kata Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna kepada AFP.

Dia berbicara sebelum penerbangan evakuasi pertama mendarat di bandara Paris Roissy Charles de Gaulle sekitar pukul 01.30 dini hari. .

"Hampir semua penumpang adalah warga negara Perancis, bersama dengan beberapa warga negara Eropa," jelasnya.

Baca juga: Presiden Niger Muncul untuk Kali Pertama sejak Kudeta Pekan Lalu

Perwakilan Kementerian Luar Negeri Perancis berkata kepada para wartawan di bandara, bahwa di dalam pesawat, ada juga warga negara Nigeria, Portugis, Belgia, Ethiopia dan Lebanon.

"Evakuasi itu terorganisir dengan baik, cukup cepat, bagi saya semuanya berjalan dengan baik," kata Bernard, yang telah bekerja di Niger untuk Uni Eropa selama dua bulan.

"Di Niamey, tidak ada ketegangan khusus di kota, tidak ada tekanan khusus, orang-orang menjalankan bisnis mereka," jelasnya.

Pesawat kedua yang membawa warga negara Perancis, Nigeria, Jerman, Belgia, Kanada, Amerika, Austria, dan India dijadwalkan akan mendarat dalam waktu dekat.

Total ada empat penerbangan yang direncanakan sejauh ini dalam operasi yang diperkirakan akan berakhir pada Rabu tengah hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com