Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ada Mobil Terbang, Bagaimana Mengatur Lalu Lintasnya?

Kompas.com - 26/07/2023, 20:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Kampanye mobilitas udara tingkat lanjut akan mengeksplorasi respons manusia terhadap kebisingan tingkat rendah, ambang batas terhadap yang disebut broadband noise (istilah untuk suara yang tidak dapat disematkan oleh pendengar pada sumber tertentu), dan cara memprediksi suara yang dihasilkan oleh banyak kendaraan yang terbang secara bersamaan.

Baca juga: Bandara Mobil Terbang Pertama di Dunia Segera Dibuka di Inggris

Arup, perusahaan Inggris yang menyediakan layanan desain, teknik, dan keberlanjutan di seluruh lingkungan binaannya, baru-baru ini mengadakan diskusi untuk menjajaki kemungkinan--dan kekurangan--pasar mobilitas udara.

"Kota-kota memiliki peluang besar untuk menegaskan kontrolnya melalui izin usaha," kata Byron Thurber, kepala asosiasi Arup di San Francisco.

Seperti halnya maskapai penerbangan dan bandara, pemerintah kota memiliki wewenang untuk mengatur operasi berlisensi dari layanan mobilitas udara komersial; ini mencakup aturan seputar jam malam, kepadatan maksimum vertiport di lingkungan tertentu, dan biaya.

Dengan kata lain, kota dapat menetapkan 'garis pembatas' untuk menentukan kapan dan di mana layanan taksi udara dapat beroperasi.

Mungkin tidak mengherankan jika Los Angeles, dengan kemacetannya yang legendaris, adalah kota yang banyak disinggung sebagai pengadopsi awal. Tapi seberapa banyak mobil terbang bisa mengurai kemacetan kota seperti Los Angeles?

"Satu hal yang perlu diingat adalah mobilitas udara perkotaan tidak akan menyelesaikan kemacetan," kata Thurber.

"Pada kenyataannya, kita tidak mungkin melihat volume kendaraan di langit mendekati volume mobil di darat - dan jika kita melihatnya, maka akan ada kemacetan di langit."

Skenario yang lebih mungkin adalah penggunaan taksi udara di daerah padat penduduk seperti pusat kota London atau Kota New York pada jam sibuk.

Mungkin awalnya hanya pelancong yang sangat kaya yang dapat terbang, seperti yang terjadi pada masa-masa awal penerbangan komersial.

Skala ekonomi pada akhirnya dapat membuat mobil terbang menjadi lebih terjangkau – terutama jika pemerintah kota dapat memberi insentif kepada perusahaan untuk menyediakan akses dan layanan ke lingkungan berpenghasilan rendah.

Pada tahun 2021, Departemen Perhubungan Los Angeles (Ladot) mengontrak Arup untuk mengembangkan laporan pertimbangan kerangka kerja kebijakan mobilitas udara perkotaan, dengan penekanan khusus pada kesetaraan akses.

Laporan tersebut menekankan mobil terbang harus dilihat sebagai layanan umum yang didanai dan komoditas publik.

Begitu konsep mobil terbang telah pakem, pengujian ketat telah dilakukan dan risiko keselamatan dikurangi, layanan mobilitas udara harus berfungsi seperti perpustakaan, sekolah, bandara, atau jalan raya: bukan sebagai teknologi pengganggu, melainkan aset komunitas.

Baca juga: Insiden Mobil Terbang dan Mendarat di Kuburan, Begini Kronologinya

---

Versi bahasa Inggris dari artikel ini berjudul What's standing in the way of the flying car? dapat Anda baca di BBC Future.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com