Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Ada Mobil Terbang, Bagaimana Mengatur Lalu Lintasnya?

Kompas.com - 26/07/2023, 20:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era mobil terbang tampaknya kian dekat, tetapi masih banyak tantangan besar harus dipecahkan.

Pada 12 Juni 2023, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengeluarkan Sertifikat Kelaikan Udara Khusus untuk model mobil terbang yang dikembangkan oleh Alef Aeronautics, mengizinkannya untuk terbang di lokasi terbatas seperti pameran, penelitian, dan pengembangan.

Advanced Air Mobility (AAM) adalah istilah umum untuk sistem transportasi udara pesawat terbang penumpang atau kargo dengan teknologi otomatis.

Baca juga: Mobil Terbang Berhasil Diuji Coba 35 Menit Terbang Antar-kota

Sering disebut sebagai taksi udara atau pesawat yang lepas landas dan mendarat secara vertikal (VTOL), kendaraan ini secara teori menawarkan transportasi 'pintu ke pintu' yang lebih cepat dan lebih aman.

Infrastruktur fisik maupun kemacetan lalu lintas di darat tidak akan menghambat mereka.

Meski mobil terbang masih terbilang cita-cita yang sulit dicapai, pengakuan Alef oleh FAA menandai titik balik mobilitas udara di masa depan.

Namun masih banyak tantangan yang harus diselesaikan sebelum mobil terbang menjadi kenyataan di kota-kota di seluruh dunia--salah satunya suara dengung konstan dan deru mobil terbang saat mereka lewat, lepas landas atau mendarat.

Para pendiri Alef mulai mengerjakan konsep ini pada tahun 2015 dan menciptakan prototipe mobil terbang utuh pertama mereka pada tahun 2019: Model A.

Mobil penumpang yang legal di jalan raya ini dapat memuat dua penumpang dengan memiliki jarak mengemudi 322 km dan jarak terbang 177 km.

Dengan desain yang ramping dan terpadu, kendaraan ini dirancang agar terlihat seperti mobil pada umumnya, sehingga tidak memerlukan landasan pacu untuk lepas landas, bahkan dapat masuk ke tempat parkir tradisional.

Pendekatan baru Model A dalam desain sama dengan fungsinya: perusahaan mengeklaim teknologi mobilnya memungkinkan untuk lepas landas vertikal dan berubah menjadi midflight biplan, di mana pintu akan berubah menjadi sayap, dalam upaya mengubah perjalanan sehari-hari secara dramatis.

Namun sejauh ini, hanya segelintir investor yang sudah benar-benar melihat Model A terbang dalam demonstrasi pada tahun 2019.

Sejumlah tantangan teknologi masih tetap ada.

"Beberapa komponen yang kami butuhkan tidak ada di dunia saat ini," jelas Kepala eksekutif Alef Aeronautics, Jim Dukhovny.

"Misalnya, untuk menghindari tekanan diferensial, kami memerlukan sistem motor baling-baling yang sangat khusus."

Kendala-kendala soal ukuran, berat, dan harga akan menentukan seberapa cepat kendaraan ini tersedia untuk umum, serta apakah aman untuk dikendarai.

Mobil bernama 'Model A' buatan perusahaan Alef.ALEF via BBC INDONESIA Mobil bernama 'Model A' buatan perusahaan Alef.
Perusahaan yang berbasis di California, AS, ini berharap bisa memulai produksi pada tahun 2025 atau awal 2026, meskipun kendaraan itu sudah tersedia untuk pre-order (harganya saat ini sekitar Rp4,5 miliar, dan diharapkan dapat dipangkas lagi menjadi masing-masing Rp520 juta).

Model A dianggap sebagai ultralight, "kendaraan berkecepatan rendah", klasifikasi legal yang awalnya disediakan untuk kereta golf dan kendaraan listrik kecil, dan dilengkapi dengan pedoman sangat ketat yang ditetapkan oleh Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com