Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-512 Serangan Rusia ke Ukraina: Wagner Latih Pasukan Belarus, Rusia-China Latihan di Laut Jepang

Kompas.com - 21/07/2023, 13:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-512 pada Kamis (20/7/2023).

Ini termasuk, Belarus mengatakan instruktur dari kelompok tentara bayaran Wagner telah mulai melatih pasukan khusus negara bekas Soviet itu.

Sementara itu, Rusia  mengatakan telah memulai latihan angkatan laut bersama dengan China di Laut Jepang ketika kedua sekutu itu berusaha memperdalam kerja sama militer mereka.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-511 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tidak ke KTT BRICS | Rusia serang Odessa

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-512 yang dapat Anda simak:

Drone serang Crimea, 1 orang tewas 

Gubernur yang dipasang Rusia di Crimea, Sergei Aksyonov, pada Kamis mengatakan, serangan drone Ukraina di Crimea merusak gedung-gedung administrasi dan menewaskan seorang gadis remaja.

"Akibat serangan UAV musuh, empat bangunan administrasi rusak di salah satu permukiman di barat laut Crimea. Sayangnya, itu tidak berlalu tanpa korban. Seorang gadis remaja meninggal," kata Sergei Aksyonov di Telegram, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Semua dukungan yang diperlukan akan diberikan kepada keluarga," katanya.

20 terluka dalam serangan Rusia di Mykolaiv Ukraina, Odesa

Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim pada Kamis mengatakan, Rusia melancarkan serangan ke kota pelabuhan Ukraina Odesa dan Mykolaiv dan melukai 20 orang.

"Rusia menyerang pusat kota. Sebuah garasi dan bangunan tempat tinggal 3 lantai terbakar," tulis dia di Telegram.

Sementara itu, 18 orang ditemukan terluka dan sembilan dari mereka harus dirawat di rumah sakit, termasuk lima anak.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-510 Serangan Rusia ke Ukraina: Peringatan Presiden Afsel | Hantaman Rudal di Selatan

Rusia dan China memulai latihan angkatan laut bersama

Rusia pada Kamis mengatakan telah memulai latihan angkatan laut bersama dengan China di Laut Jepang ketika kedua sekutu itu berusaha memperdalam kerja sama militer mereka.

Hubungan antara Moskwa dan Beijing semakin dekat sejak Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina tahun lalu, sebuah langkah yang tidak dikutuk oleh China.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tujuan utama latihan yang akan berlangsung hingga Minggu (23/7/2023) itu adalah untuk memperkuat kerja sama angkatan laut antara kedua negara.

Selain itu, kata mereka, latihan ditujukan untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik.

Kirgistan menyangkal membantu Rusia melewati sanksi

Kirgistan pada Kamis membantah telah membantu sekutunya Rusia menghindari sanksi yang diberlakukan atas invasinya ke Ukraina.

Tetapi, otoritas Kirgistan tidak mengesampingkan adanya kemungkinan keterlibatan perusahaan swasta dari negara mereka.

Negara Asia Tengah yang memiliki hubungan politik, ekonomi, dan militer yang erat dengan Rusia itu diduga telah mengekspor komponen elektronik dwiguna yang dapat digunakan Moskwa untuk keperluan militer.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-509 Serangan Rusia ke Ukraina: Timur Ukraina Memanas, Rusia Siap Andalkan Bom Tandan

Belarus: Wagner melatih pasukan khusus

Belarus pada Kamis mengatakan, instruktur dari kelompok tentara bayaran Wagner telah mulai melatih pasukan khusus negara bekas Soviet itu.

Itu terjadi hampir sebulan setelah insiden pemberontakan Wagner di Rusia, tantangan paling serius yang pernah dihadapi oleh kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pejuang Wagner dan pemimpin mereka akan pindah ke Belarus sebagai bagian dari kesepakatan untuk meredakan pemberontakan mereka.

"Meskipun hujan, tempat latihan Brestsky panas," kata Kementerian Pertahanan Belarus dalam sebuah pernyataan.

Mereka merilis foto-foto pejuang bertopeng dengan perlengkapan tempur.

Afrika Selatan jelaskan alasan Putin tak akan hadiri langsung KTT BRICS

Duta Besar Afrika Selatan untuk Asia dan BRICS, Anil Sooklal, mengungkap alasan Presiden Rusia Vladimir Putin tak akan menghadiri KTT BRICS di Johannesburg pada 22-24 Agustus.

Menurut dia, Putin memutuskan untuk tidak menghadiri KTT BRICS secara langsung karena dia tidak ingin membahayakan pembicaraan.

Potensi kunjungan Putin telah menimbulkan dilema diplomatik dan hukum bagi Afrika Selatan menjelang pertemuan bulan depan.

Ukraina memperingatkan kapal-kapal agar tidak berlayar di Laut Hitam

Ukraina pada Kamis mengatakan, kapal-kapal yang pergi ke pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Rusia di Laut Hitam bisa saja dianggap membawa kargo militer, sehari setelah Rusia mengumumkan langkah serupa.

Ketegangan telah meningkat di Laut Hitam setelah Rusia keluar dari kesepakatan yang melindungi ekspor biji-bijian Ukraina.

"Mulai dari pukul 00.00 pada 21 Juli 2023 (21.00 GMT), semua kapal di Laut Hitam sementara dapat dianggap oleh Ukraina sebagai membawa kargo militer dengan semua risiko terkait," kata Kementerian Pertahanan Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-508 Serangan Rusia ke Ukraina: Ancaman Wagner di Perbatasan | Pertempuran Kupiansk

AS sanksi lebih dari 120 perusahaan Rusia dan Kirgistan

Amerika Serikat pada Kamis menempatkan lebih dari 120 perusahaan dari Rusia serta beberapa perusahaan Kyrgyzstan dalam daftar hitam sanksi.

AS menyebut perusahaan-perusahaan diberi sanksi karena kontribusinya terhadap perang Rusia di Ukraina.

"Sanksi tersebut bertujuan untuk lebih lanjut mencekik akses Rusia ke bahan mentah dan manufaktur yang kritis serta pembiayaan untuk menghambat mesin perangnya," kata Departemen Luar Negeri AS.

Beberapa perusahaan yang masuk dalam daftar hitam, termasuk bank Rusia, perusahaan industri energi, perusahaan pelayaran, bisnis dan manufaktur pengadaan pertahanan maupun teknologi, serta perusahaan militer swasta Rusia.

Rusia tutut hukuman 20 tahun penjara terhadap kritikus Navalny

Jaksa Rusia pada Kamis meminta hukuman penjara 20 tahun untuk kritikus Kremlin yang sudah dipenjara, Alexei Navalny.

Dalam pernyataan terakhirnya ke pengadilan, Navalvy mengecam "perang tidak masuk akal" Rusia.

Navalvy adalah sosok pengkritik paling menonjol terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dia dituduh melakukan tuduhan terkait ekstremisme.

Navalvy diperkirakan akan mendengarkan vonisnya pada 4 Agustus.

Sekjen PBB kecam serangan Rusia di pelabuhan Laut Hitam Ukraina

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres pada Kamis mengecam serangan Rusia terhadap infrastruktur militer pada Rabu (19/7/2023) malam di kota pelabuhan Laut Hitam, yakni Mykolaiv dan Odesa di Ukraina selatan.

"Serangan ini berdampak jauh di luar Ukraina. Kami sudah melihat efek negatif pada harga gandum dan jagung global yang merugikan semua orang, terutama orang-orang yang rentan di belahan dunia selatan," kata Guterres dalam pernyataan dari juru bicaranya, Stephane Dujarric.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-507 Serangan Rusia ke Ukraina: Yoon Suk Yeol Mendadak Temui Zelensky, Putin Bicara Kesepakatan Biji-bijian

UE siapkan dana pertahanan Ukraina sebesar Rp330 triliun

Uni Eropa sedang menyusun rencana untuk penyediaan dana 20 miliar euro (sekitar Rp330 triliun) yang dapat digunakan selama empat tahun untuk membantu Ukraina melawan invasi Rusia.

Setelah pertemuan tingkat menteri di Brussel, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell pada Kamis mengatakan, UE akan mengubah dukungan yang ada menjadi komitmen jangka panjang untuk keamanan dan ketahanan Ukraina.

"Kami mengusulkan pembentukan bagian khusus di fasilitas perdamaian Eropa untuk menyediakan hingga 5 miliar euro per tahun selama empat tahun ke depan untuk kebutuhan pertahanan Ukraina," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com