Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari ke-500 Serangan Rusia ke Ukraina: Rencana Biden Kirim Amunisi Dikutuk, Zelensky Didukung Turkiye

Kompas.com - 09/07/2023, 07:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KYIV, KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih berlanjut dengan kerumitan yang, seperti yang sudah-sudah, agak sulit dibayangkan akhirnya.

Berikut rangkuman hari ke-500 serangan Rusia ke Ukraina Sabtu (8/7/2023), dilansir dari Guardian.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Memasuki Hari Ke-500, PBB Kecam Kematian 9.000 Warga Sipil

SITUASI PERANG

- Presiden AS Joe Biden dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia setelah setuju untuk mengirim amunisi tandan yang dilarang secara luas ke Ukraina. Seorang rekan Demokrat menyebut keputusan itu tidak perlu dan kesalahan yang mengerikan.

- Presiden Volodymyr Zelensky telah mendapatkan dukungan penting Turkiye untuk janji Ukraina untuk bergabung dengan NATO selama pertemuannya dengan presiden Recep Tayyip Erdogan di Istanbul. “Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pantas menjadi anggota NATO,” kata Erdogan. Dukungan Turkiye dapat mengancam hubungannya dengan Rusia.

- Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pihaknya membuat kemajuan dalam pemeriksaan beberapa area pembangkit nuklir Zaporizhzhia, setelah Ukraina mengklaim bahwa benda eksternal yang mirip dengan alat peledak telah ditempatkan di atas atap di lokasi tersebut.

- Para pemimpin NATO secara terbuka akan berkomitmen kembali untuk Ukraina menjadi anggota aliansi militer ketika mereka bertemu di Vilnius. Presiden AS Joe Biden mengatakan menurutnya tidak ada kebulatan suara di NATO untuk membawa Ukraina ke dalam aliansi militer.

- Jika Rusia tidak setuju untuk memperpanjang kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian dan pupuk yang aman dari pelabuhan Ukraina, kecil kemungkinan negara-negara barat akan terus bekerja sama dengan pejabat PBB membantu Moskwa dengan ekspornya, kata kepala bantuan PBB.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-499 Serangan Rusia ke Ukraina: Erdogan Beri Lampu Hijau, AS Kirim Bom Tandan

KORBAN

- Lebih dari 9.000 warga sipil Ukraina, termasuk lebih dari 500 anak-anak, dipastikan tewas sejak awal invasi Rusia, menurut data terbaru PBB. Namun, angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Baca juga: Bertemu Zelensky, Erdogan: Ukraina Pantas Jadi Anggota NATO

EKONOMI

- Sebuah laporan oleh Kyiv School of Economics dan B4Ukraine, sebuah koalisi LSM yang melobi bisnis internasional untuk meninggalkan Rusia, mengatakan bahwa 56 persen perusahaan asing masih beroperasi di negara itu tahun lalu meskipun ada eksodus minoritas yang signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com