Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Ancaman jika Putin Ditangkap | Tentara AS Masuk Korut

Kompas.com - 20/07/2023, 07:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Populer Global hari ini mencakup berita ancaman jika Presiden Rusia Vladimir Putin ditangkap saat KTT BRICS, dan tentara Amerika Serikat masuk Korea Utara tanpa izin ketika tur perbatasan.

Kemudian, ada optimisme jenderal tinggi AS pada serangan balik Ukraina dan iPhone generasi pertama terjual 380 kali lipat dari harga aslinya.

Berikut adalah rangkuman Populer Global sepanjang Rabu (19/7/2023) hingga Kamis (20/7/2023) pagi.

Baca juga: Pengamat: Kewajiban Berhijab Iran Adalah Kegagalan

1. Presiden Afrika Selatan: Jika Putin Ditangkap, Itu Deklarasi Perang terhadap Rusia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Selasa (18/7/2023) mengatakan, jika Presiden Vladimir Putin ditangkap maka itu sama dengan deklarasi perang terhadap Rusia.

Putin diundang ke KTT BRICS di Johannesburg bulan depan, tetapi kini menjadi target surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Sebagai anggota ICC, Afrika Selatan diharapkan menerapkan surat perintah itu jika Putin hadir.

Baca selengkapnya di sini.

2. Tentara AS Masuk Korea Utara Tanpa Izin Saat Tur Perbatasan

Seorang tentara Amerika Serikat (AS) memasuki Korea Utara tanpa izin saat tur di perbatasan yang dijaga ketat.

Dia sekarang diyakini telah ditahan, kata ofisial AS pada Selasa (18/7/2023).

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena Perang Korea pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Tentara AS Seberangi Perbatasan Korea Utara Tanpa Izin, Hubungan Kedua Negara Kian Pelik

3. Jenderal Tinggi AS Optimistis pada Serangan Balasan Ukraina, tetapi...

Serangan balasan Ukraina terhadap Rusia masih jauh dari kata gagal, tetapi pertarungan ke depan akan berlangsung lama dan berdarah.

Hal ini diungkapkan seorang jenderal tertinggi AS pada hari Selasa (17/4/2023).

Dia optimistis pada Ukraina meskipun jumlah korban di kedua belah pihak terus meningkat.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Serang Odessa Lagi, 2 Hari Beruntun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com