Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara AS Seberangi Perbatasan Korea Utara Tanpa Izin, Hubungan Kedua Negara Kian Pelik

Kompas.com - 19/07/2023, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (19/7/2023) berjuang keras untuk menentukan nasib seorang tentara AS yang melakukan penyeberangan tanpa izin di perbatasan antar-Korea ke Korea Utara.

Hal ini membuat Washington menghadapi krisis baru dalam hubungannya dengan negara bersenjata nuklir tersebut.

Angkatan Darat AS mengidentifikasi prajurit tersebut sebagai Prajurit Travis T King yang bergabung pada tahun 2021 dan menghadapi tindakan disipliner.

Baca juga: Tentara AS Masuk Korea Utara Tanpa Izin Saat Tur Perbatasan

Saat melakukan tur orientasi di Area Keamanan Bersama (JSA) di perbatasan kedua Korea, King menyeberang ke Korea Utara pada hari Selasa dengan sengaja dan tanpa izin, kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.

"Kami percaya bahwa dia berada dalam tahanan (Korea Utara) dan karena itu kami memantau dan menyelidiki situasinya dengan seksama dan bekerja untuk memberi tahu keluarga terdekat prajurit tersebut," kata Austin dalam sebuah konferensi pers, dilansir dari Reuters.

Media pemerintah Korea Utara tidak menyebutkan insiden tersebut. Perwakilan Korea Utara di PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Penyeberangan ini terjadi pada saat ketegangan baru di semenanjung Korea, dengan kedatangan kapal selam rudal balistik bersenjata nuklir AS pada hari Selasa (18/7/2023), dan uji coba peluncuran dua rudal balistik ke laut pada hari Rabu (19/7/2023) oleh Korea Utara.

Rudal-rudal jarak pendek tersebut ditembakkan dari sebuah daerah dekat ibukota Pyongyang, terbang sejauh 550 km dan 600 km sebelum jatuh ke laut di lepas pantai timur, kata militer Korea Selatan.

Korea Utara telah menguji coba rudal-rudal yang semakin kuat yang mampu membawa hulu ledak nuklir, termasuk rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat minggu lalu.

Komando PBB (UNC), yang mengawasi keamanan di daerah perbatasan, telah berkomunikasi melalui hotline dengan Korea Utara mengenai tentara AS tersebut, demikian ungkap juru bicara Pasukan AS di Korea Selatan.

Baca juga: Tiga Negara Tanggapi Keras Peluncuran Rudal Korea Utara

Militer AS bekerja sama dengan rekan-rekan KPA kami untuk menyelesaikan insiden ini, kata Kolonel Isaac Taylor, merujuk pada Tentara Rakyat Korea Utara.

"Kami berkomunikasi dengan Korea Utara setiap hari," katanya. "Itu semua adalah bagian dari perjanjian gencatan senjata."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com