Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu AS: China Ingin Hubungan dengan AS Stabil

Kompas.com - 11/07/2023, 13:56 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia percaya Amerika Serikat dan China ingin menstabilkan hubungan ekonomi mereka dengan keterusterangan dan rasa hormat.

Yellen mengatakan kepada NPR's Marketplace dalam sebuah wawancara yang direkam sesaat sebelum keberangkatannya dari Beijing pada hari Minggu (9/7/2023) bahwa dia percaya kedua belah pihak membahas ketidaksepakatan yang signifikan dan telah berhasil meletakkan dasar hubungan.

"Ada tantangan, tapi saya percaya ada keinginan kedua belah pihak untuk menstabilkan hubungan dan secara konstruktif mengatasi masalah dalam hubungan kita," katanya, seperti dilansir dari Reuters.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] WNI Kritis di Australia | China Bahas Bom Tandan

Yellen mengatakan bahwa kunjungan tersebut bersifat konstruktif. Memungkinkannya menjelaskan bahwa kontrol ekspor AS dan tindakan lain dimotivasi masalah keamanan nasional dan untuk mendiversifikasi rantai pasokan, bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang tidak adil.

"Saya menghabiskan waktu berjam-jam dengan rekan saya membahas secara rinci masalah kami dan menanganinya, serta menjelaskan bahwa mereka memiliki saluran komunikasi yang terbuka," kata Yellen.

Kedua belah pihak, katanya, setuju untuk mempertahankan saluran komunikasi terbuka dan memperdalam diskusi tentang keprihatinan yang dimiliki satu sama lain.

Dengan hubungan AS-China yang menurun karena masalah keamanan nasional, termasuk Taiwan, larangan ekspor AS pada teknologi canggih dan kebijakan industri yang dipimpin negara China, AS berusaha memperbaiki hubungan.

Perjalanan Yellen diikuti oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken bulan lalu, yang jadi perjalanan pertama oleh diplomat top AS era Joe Biden.

Utusan iklim John Kerry diperkirakan juga akan mengunjungi China bulan ini.

Yellen menggarisbawahi bahwa Washington tidak ingin memisahkan diri dari ekonomi China, seperti yang dikhawatirkan Beijing.

Baca juga: China Tak Setuju AS Kirim Bom Tandan ke Ukraina, Ingatkan Masalah Kemanusiaan

Dia mencatat bahwa AS dan China akan memiliki nilai perdagangan hampir 700 miliar dollar AS tahun ini, yang menguntungkan kedua belah pihak.

Dia mengatakan China telah membuat banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk mengatasi masalah polusi yang serius di Beijing.

China, yang masih menjadi penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, juga berinvestasi dalam inovasi teknologi, dalam mobil listrik, baterai listrik, dan energi terbarukan, yang dapat menurunkan biaya pengurangan emisi gas rumah kaca di AS dan di seluruh dunia.

Baca juga: Penikaman di TK China, 6 Orang Tewas, 3 di Antaranya Murid

"Ini adalah salah satu hubungan bilateral terpenting dan hubungan ekonomi dan keuangan yang kami miliki," kata Yellen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsian Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsian Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

PM Spanyol: Mengakui Negara Palestina Penting untuk Capai Perdamaian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com