Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diplomat China: Jepang dan Korsel Tak Perlu Kebarat-baratan

Kompas.com - 07/07/2023, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Diplomat tertinggi China mendesak Jepang dan Korea Selatan untuk bekerja sama lebih erat dengan Beijing.

Diplomat itu mengatakan Jepang dan Korea Selatan dapat mengubah penampilan mereka, tetapi tidak akan pernah menjadi orang Barat.

"Tidak masalah seberapa banyak Anda mengecat rambut Anda menjadi pirang, seberapa mancung hidung Anda, Anda tidak akan pernah menjadi orang Eropa atau Amerika. Anda tidak akan pernah menjadi orang Barat," kata Wang Yi kepada tamu Korea Selatan dan Jepang di sebuah konferensi di Qingdao pekan ini, dilansir dari Insider.

Baca juga: China Akan Larang Impor Makanan dari Jepang, Buntut Buang Limbah PLTN Fukushima?

“Kita harus tahu di mana akar kita,” kata diplomat itu, menurut rekaman percakapan yang dibagikan oleh media China, menyindir sikap kebarat-baratan.

Kebanyakan orang Eropa dan Amerika tidak dapat membedakan orang China, Jepang, atau Korea, tambah Wang.

Wang, yang berbicara di Forum Internasional untuk Kerjasama Trilateral tahunan, mengatakan ketiga negara harus meningkatkan sinyal yang jelas bahwa mereka ingin bekerja sama.

Dia menambahkan bahwa mereka harus menolak mentalitas Perang Dingin dan melawan perundungan, penindasan, serta hegemoni.

Komentar diplomat itu muncul di tengah hubungan AS-China yang sulit terkait Taiwan, pembatasan chip, dan tuduhan Beijing memata-matai AS dengan balon.

Ketegangan terus memburuk pada bulan Juni ketika Presiden Joe Biden menyebut pemimpin China Xi Jinping sebagai diktator.

Biden menyampaikan ini ketika Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengunjungi Beijing untuk memperlancar hubungan antara kedua negara.

Baca juga: China Sebut 239 Orang Meninggal Akibat Covid-19 pada Juni

Korea Selatan dan Jepang, sekutu dekat AS, baru-baru ini secara terbuka bersekutu dengan Washington dalam beberapa masalah penting, merilis pernyataan bersama dengan Gedung Putih tentang Taiwan dalam dua tahun terakhir.

Kedua negara juga telah melakukan latihan militer tingkat tinggi dengan AS tahun ini.

Baca juga: Tak Mau Bergantung AS, China Rilis Sistem Operasi Open Source Pertama

Washington telah berusaha mengekang pengaruh China yang tumbuh di seluruh Asia, karena Beijing mengejar hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com