HONG KONG, KOMPAS.com - Polisi Hong Kong pada Senin (3/6/2023) menuduh delapan aktivis yang berbasis di luar negeri melakukan pelanggaran keamanan nasional yang serius, termasuk kolusi asing dan hasutan untuk memisahkan diri.
Polisi menawarkan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan aktivis.
Terdakwa adalah aktivis Nathan Law, Anna Kwok dan Finn Lau, mantan anggota parlemen Dennis Kwok dan Ted Hui, pengacara dan sarjana hukum Kevin Yam, anggota serikat pekerja Mung Siu-tat, dan komentator online Yuan Gong-yi, kata polisi dalam konferensi pers.
Baca juga: Nekat Coreti Konsulat AS dengan Grafiti Anti-AS, Pria Hong Kong Ditangkap
"Mereka telah mendorong sanksi ... untuk menghancurkan Hong Kong dan mengintimidasi para pejabat," kata Steve Li, seorang petugas di departemen keamanan nasional kepolisian, dilansir dari Reuters.
Mengeluarkan pemberitahuan pencarian dan menawarkan hadiah masing-masing 127.656 dollar AS, polisi mengatakan aset terdakwa akan dibekukan jika memungkinkan.
Polisi juga memperingatkan masyarakat untuk tidak mendukung mereka secara finansial.
Pemberitahuan tersebut juga menyebut para aktivis meminta kekuatan asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap Hong Kong dan China.
Para aktivis berbasis di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Australia.
Yam adalah warga negara Australia. Mereka dicari di bawah undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di bekas jajahan Inggris itu pada 2020, setelah pusat keuangan itu diguncang oleh protes anti-China yang berlarut-larut pada tahun sebelumnya.
Amerika Serikat sebelumnya mengutuk langkah itu melalui juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Kepala Keamanan Hong Kong Kritik Wall Street Journal
AS mengatakan polisi Hong Kong menetapkan preseden berbahaya yang mengancam hak asasi manusia dan kebebasan mendasar orang di seluruh dunia.
Menteri Luar Negeri Inggris James dengan cerdik mengkritik keputusan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Pemerintah Inggris menyebut tidak akan mentolerir upaya China untuk mengintimidasi dan membungkam individu di Inggris dan luar negeri.
Baca juga: Hong Kong Tak Ragu Copot Karya Seni Subversif di Ruang Publik
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintahnya sangat kecewa
Australia, katanya, secara konsisten menyatakan keprihatinan tentang penerapan hukum keamanan nasional secara luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.