Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Nahel M ke Pengunjuk Rasa Perancis: Tenang, Sudahi Kerusuhan!

Kompas.com - 02/07/2023, 22:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber BBC,AFP

PARIS, KOMPAS.com – Nenek dari Nahel M (17), remaja yang ditembak mati oleh polisi dan memicu kerusuhan Perancis selama lima malam terakhir, mengeluarkan permohonan pada Minggu (7/2/2023).

Nadia -nama nenek Nahel- meminta kepada para pengunjuk rasa agar tenang dan berhenti atau tidak melakukan kerusuhan.

"Saya mengatakan ini kepada orang-orang yang melakukan kerusuhan: Jangan menghancurkan jendela, menyerang sekolah, atau bus. Berhenti! Ada ibu-ibu lain yang menggunakan bus-bus itu. Ada ibu-ibu yang berjalan di luar," kata nenek, Nadia, kepada BFM TV, sebagaimana dikutip dari AFP.

Baca juga: Siapa Nahel M yang Kematiannya Picu Kerusuhan Perancis?

Dia mengaku sakit hati ketika tahu ternyata ada dukungan yang diberikan kepada petugas polisi penembak cucunya.

"Hati saya sakit," kata Nadia tentang uang yang disumbangkan untuk petugas polisi yang ditangkap setelah menembak mati Nahel pada Selasa (27/6/2023).

Tetapi, dia mengaku memiliki keyakinan bahwa petugas polisi itu akan dihukum seperti orang pada umumnya.

Diberitakan BBC, Nadia mengaku membenci orang-orang yang menghentikan dan membunuh cucunya di jalan.

Namun, dia menekankan, itu tidak berarti bahwa dirinya membenci semua petugas polisi Perancis lainnya.

Kematian Nahel M di tangan polisi Perancis seperti diketahui telah memicu kericuhan di berbagai kota di Perancis.

Baca juga:

Kerusuhan termasuk terjadi di Ibu Kota Paris dan di Nanterre, tempat remaja itu dibesarkan.

Tak lama setelah pukul 09.00 pada hari Selasa lalu, dia ditembak di dada dari jarak dekat karena tidak mematuhi perintah polisi untuk menghentikan mobil Mercedes-nya setelah melanggar lalu lintas.

Nahel telah dimakamkan pada Sabtu (1/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com