Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Ungkap Bayaran Rusia untuk Pasukan Wagner, Capai Rp 15 Triliun

Kompas.com - 27/06/2023, 23:38 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (27/6/2023) mengungkap jumlah uang yang telah digelontorkan negara untuk membayar kelompok tentara bayaran Wagner.

Grup yang pekan lalu gagal melakukan pemberontakan itu dibayar sekitar 1 miliar dollar AS (Rp 15 triliun.)

“Negara membayar Grup Wagner 86,262 miliar rubel (Rp 15 triliun) untuk gaji para anggota dan hadiah insentif Mei 2022 hingga Mei 2023,” kata Putin, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Tak Lagi Pakai Wagner, Rusia Disebut Butuh Tambahan 7 Juta Tentara

Angka ini diungkapkan Putin ketika berbicara kepada para pejabat Kementerian Pertahanan, dalam pidato yang disiarkan televisi saat awal pertemuan.

Rusia sebelumnya menyangkal keberadaan Wagner, tentara bayaran yang membela kepentingan Moskwa di beberapa negara Afrika dan Timur Tengah.

Namun, karena para prajuritnya merupakan salah satu andalan serangan Rusia di Ukraina, kepala Wagner yaitu Yevgeny Prigozhin--juga mantan koki katering Kremlin--menjadi terkemuka.

Pada Sabtu (24/6/2023), Wagner melancarkan pemberontakan dengan merebut markas tentara Rusia dan mengerahkan pasukan menuju Moskwa.

Putin mengecamnya sebagai pengkhianatan dan memerintahkan agar Wagner dilucuti persenjataan beratnya, kemudian para anggotanya bergabung dengan angkatan bersenjata reguler atau diasingkan ke Belarus.

Baca juga:

Dengan mengungkapkan bayaran resmi untuk Wagner, Putin kini mengonfirmasi bahwa tentara bayaran itu bertindak untuk negara.

“Konten seluruh grup Wagner sepenuhnya disediakan oleh negara, dari Kementerian Pertahanan, dari anggaran negara. Kami mendanai grup ini sepenuhnya,” imbuh Putin.

Digambarkannya pasukan Wagner sebagai pengkhianat adalah kebalikan dari kondisi sebelumnya, ketika Rusia menjunjungnya secara heroik sebagai bagian perang di Ukraina.

Ketika mengkritik pemberontakan Wagner pun, Putin tidak serta-merta menghinanya. "Karena mereka benar-benar menunjukkan keberanian dan kepahlawanan," ujar dia.

Baca juga: Konflik Wagner Vs Rusia: Apa yang Akan Dilakukan Putin Selanjutnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com