LUKSEMBURG, KOMPAS.com - Uni Eropa memberikan komentar terkait pemberontakan pasukan Wagner di Rusia pada akhir pekan lalu.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebut membelotnya kelompok tentara bayaran itu menjadi bukti bahwa perang Moskwa di Ukraina memecah belah kekuatan Rusia.
"Apa yang terjadi selama akhir pekan ini menunjukkan bahwa perang melawan Ukraina menghancurkan kekuatan Rusia dan memengaruhi sistem politiknya," kata Josep Borrell pada pertemuan para menteri luar negeri blok itu, Senin (26/6/2023).
Baca juga: Taiwan Tawarkan UE Pererat Kerja Sama dengan Imbalan Investasi Chip
Dia menyampaikan, Rusia telah memasuki fase ketidakstabilan lebih lanjut.
“Tentu saja bukan hal yang baik untuk melihat bahwa kekuatan nuklir seperti Rusia dapat memasuki fase ketidakstabilan. Itu juga sesuatu yang harus diperhitungkan,” tambahnya kepada wartawan, dikutip dari AFP.
Borrell mengibaratkan pasukan Wagner sebagai monster yang diciptakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Kondisi terbaru di Rusia, kata dia, menunjukkan ada monster yang berupaya melawan penciptanya.
"Monster itu bertindak melawan penciptanya, sistem politik menunjukkan kerapuhan dan kekuatan militer sedang retak," kata Borrell.
Kantor berita AFP melaporkan, pemberontakan yang dilakukan grup Wagner turut dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Luksemburg.
Mereka berusaha keras mencerna dampak dari pemberontakan.
Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom mengatakan kerusuhan itu adalah urusan internal Rusia.
Dia menegaskan, bahwa hal terpenting adalah mendukung Ukraina sehingga dapat memenangkan kembali wilayahnya.
Baca juga: Pemain Minyak Sawit Raksasa di Malaysia: UU Deforestasi UE Tak Akan Rugikan Ekspor, tapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.