KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraian hari ke-488 pada Senin (26/6/2023).
Ini termasuk, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dua tawaran kepada pasukan Wagner yang baru saja melakukan pemberontakan bersenjata dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.
Sementara itu, Bos Wagner Yevgeny Prigozhin menegaskan kembali tujuan pemberontakan Wagner bukan untuk menggulingkan rezim yang ada dan pemerintah yang dipilih secara sah.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-487 Serangan Rusia ke Ukraina: Peran Lukashenko | Dampak Wagner Berontak
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraian hari ke-488 yang dapat Anda simak:
Kementerian Pertahanan Inggris pada Senin mengatakan, lebih dari 17.000 rekrutan tentara Ukraina telah dilatih oleh Inggris dan sekutu lainnya selama setahun terakhir untuk membantu Kyiv melawan invasi Rusia.
Disebutkan, bahwa para rekrutan yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat telah menjalani program pelatihan selama lima minggu.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, latihan itu telah mengubah mereka dari warga sipil menjadi tentara.
Sebagaimana dikutip dari AFP, Inggris dan sembilan negara mitra, yakni Kanada, Australia, Selandia Baru, Norwegia, Finlandia, Swedia, Denmark, Lituania, dan Belanda seperti diketahui telah membuka inisiatif untuk merekrut sukarelawan baru ke Angkatan Bersenjata Ukraina sejak Juni 2022.
Otoritas Ibu kota Rusia, Moskwa, pada Senin mencabut rezim keamanan "anti-teroris" yang diberlakukan pada akhir pekan lalu ketika tentara bayaran Wagner mengancam akan menyerbu kota.
Wali Kota Moskwa, Sergei Sobyanin, mengumumkan keputusan tersebut di akun Telegramnya.
Dia berterima kasih kepada warga Moskwa atas ketenangan dan pengertian mereka selama terjadinya pemberontakan.
Kasus pidana terhadap bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, terkait pemberontakan masih berlanjut atau diselidiki.
Demikian dilaporkan surat kabar Kommersant dan tiga kantor berita utama Rusia lainnya, yakni TASS, RIA, serta Interfax pada Senin, mengutip sumber-sumber yang tidak diungkap identitasnya secara jelas.
Laporan ini bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh Juru Bicara Kremlin mitry Peskov pada Sabtu (24/6/2023).
kelompok HAM KidsRights Index pada Senin memperingatkan, seperempat anak di seluruh dunia akan hidup dalam kemiskinan pada tahun ini setelah perang Rusia di Ukraina meningkatkan biaya makanan dan energi.
Berdasarkan angka yang diberikan oleh badan-badan PBB, KidsRights Index mengatakan, anak-anak juga berisiko terkena perubahan iklim dan dampak kesehatan yang berkelanjutan dari pandemi Covid-19.
"Semua hal di atas merupakan 'polikrisis' yang sangat serius karena hak dan mata pencaharian anak-anak terus tercabik-cabik oleh tekanan global," kata KidsRights yang berbasis di Belanda.
Denmark dilaporkan akan memensiunkan armada jet tempur F-16 lebih awal dari yang direncanakan.
Hal ini pun dirasa akan meningkatkan kemungkinan Denmark untuk menyumbangkan beberapa jet tempur tersebut kepada Ukraina.
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan jet-jet tempur F-16 akan dipensiunkan pada tahun 2025, bukan 2027.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Senin mengatakan, pemberontakan Wagner di Rusia menunjukkan bahwa invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina adalah sebuah kesalahan.
"Kami memantau situasi di Rusia. Peristiwa akhir pekan adalah masalah internal Rusia, dan satu lagi demonstrasi kesalahan strategis besar yang dilakukan Presiden Putin dengan aneksasi ilegal Krimea dan perang melawan Ukraina," kata Stoltenberg kepada wartawan .
Dia berbicara saat berkunjung ke Lituania -yang akan menjadi tuan rumah KTT NATO bulan depan-, beberapa hari setelah kelompok tentara bayaran Wagner membatalkan pemberontakan melawan Kremlin.
Kremlin pada Senin mengatakan, Presiden Iran Ebrahim Raisi telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyatakan dukungan penuh menyusul pemberontakan Wagner.
"Presiden Iran menyatakan dukungan penuh untuk kepemimpinan Rusia sehubungan dengan peristiwa 24 Juni," kata Kremlin.
Kremlin menyampaikan, Putin juga menerima telepon dari Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar, yang juga menyatakan dukungannya.
Militer Ukraina pada Senin mengatakan, pasukan Ukraina telah merebut kembali permukiman lain di wilayah Donetsk yang sebelumnya dikuasai Rusia.
"Pasukan pertahanan mengembalikan Rivnopil di bawah kendali kita. Mari kita lanjutkan," ucap Wakil Menteri Pertahanan Ganna Malyar memposting di Telegram.
Sebuah video terpisah yang diunggah di Facebook menunjukkan tentara Brigade Mekanik Terpisah ke-31 Ukraina berpose dengan bendera nasional mereka di depan sebuah pondok yang hancur.
Swedia pada Senin mengumumkan akan menjanjikan tambahan 380 juta krona (sekitar Rp532 miliar) sebagai paket bantuan musim panas kemanusiaan untuk Ukraina .
Dalam konferensi pers, Menteri Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia, Johan Forsell, mengatakan setelah bendungan Kakhovka jebol pada awal Juni dan peluncuran serangan balasan oleh Ukraina, pihaknya paham bahwa akan ada kebutuhan kemanusiaan yang besar di Ukraina.
Menurut pemerintah Swedia, paket tersebut secara khusus akan menyasar kebutuhan yang paling mendesak.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-483 Serangan Rusia ke Ukraina: Rute Baru Ekspor Gandum | Sidang Jack Teixeira
Markas besar milik pasukan Wagner pada Senin mengatakan bahwa mereka bekerja dalam mode normal.
Pernyataan dari kantor tersebut dikeluarkan ketika nasib Wagner tidak pasti setelah pasukannya melakukan pemberontakan dengan maksud menggulingkan kepemimpiman militer Rusia.
"Terlepas dari peristiwa yang telah terjadi, markas terus bekerja dalam mode normal sesuai dengan hukum Federasi Rusia," kata kantor tersebut, yang berbasis di kota kedua Rusia, Saint Petersburg.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Senin mengatakan, pasukan Wagner akan melanjutkan operasi di Mali dan Republik Afrika Tengah.
"Anggota Wagner bekerja di sana sebagai instruktur. Pekerjaan ini, tentu saja, akan berlanjut", kata Sergei Lavrov dalam wawancara dengan outlet Russian Today (RT).
Lavrov mengatakan Eropa dan Prancis khususnya telah "meninggalkan" dua negara Afrika, yang pada gilirannya meminta Rusia dan Wagner untuk menyediakan instruktur militer dan "untuk memastikan keamanan para pemimpin mereka".
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin mengunjungi wilayah garis depan Donetsk di timur negaranya, yang sebagian diduduki oleh pasukan Rusia.
Menurut pernyataan dari kantornya, Zelensky mengunjungi unit-unit militer yang terlibat dalam pertempuran sengit di sekitar kota Bakhmut.
Dia juga bertemu dengan tentara dan perwira dari Kelompok Operasional dan Strategis Khortytsia.
Bos pasukan Wagner, Yevgeny Prigozhin, menyampaikan komentar publik pertamanya setelah meluncurkan pemberontakan bersenjata yang gagal melawan kepemimpinan militer Rusia akhir pekan lalu.
Pada Senin, dia mengunggah pesan audio berdurasi 11 menit di akun Telegram.
Prigozhin menjelaskan kembali tujuan pemberontakan Wagner yang dia luncurkan di Rusia.
"Kami tidak bertujuan menggulingkan rezim yang ada dan pemerintah yang dipilih secara sah," kata dia dalam pesan audio tersebut.
Sebaliknya, Prigozhin menyebut tindakannya sebagai "pawai menuju keadilan" yang dipicu oleh serangan mematikan terhadap anak buahnya yang memakai pakaian terkait militer Rusia.
Duta Besar AS di Mokswa, Lynne Tracy langsung menghubungi Rusia ketika terjadi pemberontakan Wagner pada akhir pekan lalu dan menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat dalam agenda tersebut.
Demikian diungkap oleh Departemen Luar Negeri AS pada Senin.
Departemen Luar Negeri AS menuturkan, Dubes Lynne Tracy telah menyampaikan pesan tersebut kepada pejabat Rusia pada Sabtu lalu, begitu pula pejabat AS di Washington yang menghubungi Kedutaan Besar Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan dua tawaran kepada pasukan Wagner yang baru saja melakukan pemberontakan bersenjata dengan tujuan menggulingkan kepemimpinan militer Rusia.
Putin pada Senin menuduh pejuang Wagner telah melakukan pengkhianatan.
Dia kemudian menawarkan kepada para pejuang yang dipekerjakan oleh kelompok tentara bayaran tersebut untuk menandatangani kontrak dengan militer Rusia atau pergi ke negara tetangga Belarus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.