Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-478 Serangan Rusia ke Ukraina: Afrika Dorong Perdamaian, Putin Tegaskan Nuklir Sudah di Belarus

Kompas.com - 17/06/2023, 07:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Interfax

Putin pertama kali mengumumkan rencana pengiriman senjata nuklir taktis ke Belarus pada Maret lalu.

AS mengucurkan bantuan kemanusian senilai Rp3 triliun ke Ukraina

Amerika Serikat pada Jumat mengumumkan tambahan bantuan kemanusiaan senilai 205 juta dollar AS ke Ukraina untuk membantu negara yang kekurangan makanan, air minum, dan kebutuhan lainnya sebagai perjuangannya melawan invasi Rusia.

Bantuan tersebut akan didistribusikan melalui LSM mitra AS di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menjelaskan, bantuan AS kali ini juga ditujukan untuk membantu para korban konflik mempertahankan kontak dengan anggota keluarga yang telah terpisah.

"Kami terus menyerukan untuk segera mengakhiri perang agresi Rusia dan agar Rusia memfasilitasi akses tanpa hambatan ke penyedia bantuan kemanusiaan di Ukraina dan jalur yang aman bagi mereka yang ingin pindah ke daerah yang lebih aman," kata Blinken.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-473 Serangan Rusia ke Ukraina: Kapal Penyelamat Ditembaki | Banjir Bendungan Kakhovka

Tanggapan AS setelah Rusia tempatkan nuklir taktis di Belarus

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Jumat mengatakan bahwa militer tidak mengubah postur nuklirnya sebagai tanggapan atas pernyataan Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia telah menempatkan senjata nuklir di Belarus.

“Kami tidak memiliki alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kami sendiri. Kami tidak melihat adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir,” kata Blinken.

Blinken menyebut ironis bahwa Putin menempatkan senjata nuklir Rusia di Belarus ketika Putin membenarkan invasinya ke Ukraina sebagai tindakan untuk mencegah Kyiv mendapatkan senjata semacam itu.

Di Kyiv, Presiden Afrika Selatan desak Rusia dan Ukraina untuk menurunkan eskalasi

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Jumat meminta Ukraina dan Rusia untuk meredakan konflik mereka.

Dia berbicara demikian ketika berada di Kyiv untuk menjalankan misi menengahi perdamaian.

"Perang ini harus diselesaikan dan harus ada perdamaian melalui negosiasi," katanya kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Ramaphosa berada di antara sekelompok pemimpin dan pejabat Afrika dari tujuh negara yang mengunjungi Kyiv sebagai bagian dari misi yang bertujuan menengahi perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Putin memproklamasikan berakhirnya neo-kolonialisme

Presiden Vladimir Putin pada hari Jumat mengumumkan berakhirnya "neo-kolonialisme" dalam politik internasional dan memuji strategi ekonomi Rusia menyusul putusnya hubungan dengan Barat.

Pemimpin Rusia itu berpidato di forum ekonomi tahunan di Saint Petersburg di tengah bayang-bayang Barat telah memukul Rusia dengan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya akibat invasi ke Ukraina.

"Sistem hubungan internasional neo-kolonial yang buruk telah lenyap, sementara tatanan global multi-kutub menguat. Ini tidak bisa dihindari," kata Putin.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-472 Serangan Rusia ke Ukraina: Greta Thunberg Tuduh Rusia Ledakkan Bendungan, Iran Disebut Bantu Bangun Pabrik Drone Rusia

Putin: Zelensky adalah aib bagi orang Yahudi

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat mengatakan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky, yang seorang Yahudi, adalah "aib" bagi orang-orang yang seiman dengannya.

"Saya punya banyak teman Yahudi," kata Putin dalam forum ekonomi tahunan di Saint Petersburg.

"Mereka mengatakan bahwa Zelensky bukan orang Yahudi, bahwa dia memalukan bagi orang Yahudi. Aku tidak bercanda," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com